TEMPAT wisata ini dibuka pada 26 Januari 2017. Namanya Dago Dream Park. Tempat wisata di Dago Giri, Kabupaten Bandung Barat, ini sudah dibanjiri wisatawan dari dan luar Bandung. Tempat wisata ini belum menuntaskan keseluruhan wahana yang dirancang. Baru menyelesaikan 70 persen saja.
Dago Dream Park menempati lahan seluas 11,5 hektare. Lahan tersebut dikililingi pohon pinus. Dari pintu gerbang hamparan hutan pinus sudah bisa terlihat pengunjung. Hijaunya pepohonan yang juga biasa disebut tunam ini menaungi 15 wahana bermain keluarga yang ada di sana. Bukit-bukit hijau yang mengelilingi tempat wisata semakin membuat suasana hutan semakin terasa.
Dago Dream Park terbagi menjadi dua kawasan, yakni bagian atas dan bagian bawah. Di bagian atas ada tempat-tempat bermain anak seperti memberi makan kelinci dan kambing, kereta yang ditarik ATV, mandi bola, track sepeda, hammock dan panahan. Adapun di bagian bawah ada wahana berkuda, kora-kora, memancing, flying fox, perahu, ATV, dan antigravity.
Pengunjung jangan cemas karena banyaknya wahana. Untuk berkeliling ke wahana-wahana tersebut, Dago Dream Park menyediakan empat bus khusus dengan model yang berbeda-beda. Untuk pemberhentian bus-bus tersebut terdapat dua halte di atas dan bawah. Silakan pengunjung menunggu di halte-halte tersebut.
Di Dago Dream Park Ada Antigravity
Pengunjung harus bersabar dan mengunggu di halte karena bus yang bernama bus wara-wiri ini tak berhenti dan menaikkan penumpang di sembarang tempat. Bus-bus tersebut akan melewati jalan yang cukup untuk satu kendaraan beroda empat. Pengunjung juga bisa menikmati suasana hutan karena di sepanjang kanan kiri jalan terdapat pohon pinus.
Tiket masuk ke tempat wisaha ini hanya Rp 20 ribu. Namun untuk menikmati wahana yang tersedia pengunjung harus bayar lagi Rp 20 ribu hingga Rp 35 ribu. Seperti untuk menikmati hammock, pengunjung harus membayar Rp 20.000 sekali naik selama 15 menit sambil menikmati pemandangan dan berfoto.
Wahana favorit pengunjung Dago Dreampark adalah rumah terbalik. Wahana yang disebut antigravity ini merupakan bangunan joglo serbakayu yang dibangun terbalik. Bahan-bahan untuk membangun joglo ini didatangkan langsung dari Jawa Tengah. Kayunya berumur sekitar 118 tahun. *
Sumber: Jabar.tribunnews.com
Pingback: Lapangan Golf di Bandung, Dago Golf Course Salah Satu Pilihannya | Serba Bandung