ADA yang baru di Bandung. Sabtu (5/9/2015) Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikannya. Sebuah perpustakaan mini, orang menyebutnya microlibrary. Perpustakaan itu dibangun di RW 02, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo.
Microlibrary tersebut merupakan perpustakaan yang pertama terbuat dari ember es krim. Ember bekas es krim yang tersusun tersebut jumlahnya mencapai 2.000 ember. Untuk menyelesaikannya membutuhkan waktu 3 bulan karena untuk mendapatkan ribuan ember bekas es krim tersebut cukup sulit.
Dinding ember es krim bukan hanya berguna sebagai sirkulasi tapi lubang di antara susunan ember es krim yang menutup bangunan membentuk pola yang disebut binary code. Kode tersebut kalau diterjemahkan membentuk sebuah kalimat, “‘buku adalah jendela dunia”.
Microlibrary tersebut didesain oleh arsitek Daliana Suryawinata dan Florian Heinzelmann dari SHAU Architecture and Urbanism Bandung.
Bangunan itu terdiri dari dua lantai. Perpustakaan yang berbentuk kubus itu berada di lantai 2. Selain untuk perpustakaan, bangunan itu juga bisa dijadikan tempat beraktivitas hajatan atau latihan kesenian. Warga bisa menggunakannya untuk panggung kecil-kecilan.
Perpustakaan ini bisa dibangun berkat kerja sama Pusat Sumber Belajar (PSB), SHAU Architecture dan Urbanism, Dompet Dhuafa Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung.
Buku-buku yang tersedia di microlibrary ini bermacam-macam, seperti koleksi buku pengetahuan umum, buku anak-anak, mainan tradisional, alat peraga PAUD. Selain itu di sana juga digelar kegiatan seperti knowledge sharing, story telling, english club, dan gemari baca.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, saat meresmikan microlibrary, mengatakan siap mengalokasikan dana untuk membangun perpustakaan di tiap kelurahan. Hal teraebut untuk mewujudkan Bandung sebagai Kota Buku pada 2017. *
Perpustakaan Mini Kelurahan Arjuna
- Lokasi di RW 02, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo
- Perpustakaan yang pertama terbuat dari ember es krim
- Ember bekas es krim yang tersusun tersebut jumlahnya mencapai 2.000 ember
- Penyelesaiannya membutuhkan waktu 3 bulan
- Perpustakaan dibangun berkat kerja sama Pusat Sumber Belajar (PSB), SHAU Architecture dan Urbanism, Dompet Dhuafa Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bandung.
- Buku-buku yang tersedia, yakni buku pengetahuan umum, buku anak-anak, mainan tradisional, alat peraga PAUD
SUMBER: jabar.tribunnews.com