Bandung memiliki beberapa stasiun kereta api. Yang pertama adalah Stasiun Bandung di Jalan Kebonkawung. Stasiun ini merupakan pemberhentian kereta api jurusan ke selatan atau ke Jakarta. Stasiun Bandung adalah stasiun kereta api di Indonesia yang pertama kali menerapkan sistem Check in dan Boarding Pass yang berlaku hampir seperti di bandara.
Bagi warga Bandung yang kerap ke Jakarta stasiun ini pasti sangat akrab. PT KAI menyediakan kereta Argo Parahyangan atau orang menyebutnya kereta Gopar. Kereta ini hasil peleburan KA Argo Gede dengan KA Parahyangan yang telah dihentikan pengoperasiannya.
Stasiun kereta api lainnya adalah Stasiun Cikudapateuh. Cikudapateuh berada tak jauh dari Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani. Stasiun ini biasanya didatangi para penumpang kereta komuter jurusan Cicalengka atau Padalarang.
Cikudapateuh melayani penumpang KRD Ekonomi Bandung Raya, KRD Patas AC, dan KRD Patas Bandung Raya, jurusan Cibatuan atau Bandung Raya. Stasiun ini hanya memiliki 2 jalur dan tidak mempunyai kendali sinyal. Kendali sinyal berada di Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong. Operator stasiun kelas 3 ini adalah Daerah Operasi II Bandung.
Di Kiaracondong ada Stasiun Kiaracondong. Stasiun ini merupakan stasiun kedua terbesar di Kota Bandung. Dalam artikel di blog undray1315.wordpress.com berjudul “Profil Stasiun Kiaracondong” disebutkan keseluruhan lahan stasiun ini mencapai 232.500 m2, dengan luas bangunan 622,50 m2. Adapun penumpang yang datang ke stasiun ini rata-rata mencapai 5.713 orang per hari.
Di stasiun ini hanya melayani keberangkatan kereta api kelas ekonomi. Sebelumnya keberangkatakan kereta api mulai dari eksekutif hingga ekonomi dari Stasiun Bandung. Namun karena padatnya lalu lintas kereta api di sana maka kereta api kelas ekonomi dipindahkan ke Kiaracondong.
Stasiun Kereta Api Kiaracondong
Stasiun kereta api di kawasan Andir ada di Ciroyom. Orang lebih mengenalnya dengans sebutan Stasiun Ciroyom. Ciroyom terletak di perbatasan Kelurahan Ciroyom, Andir dengan Arjuna, Cicendo, Kota Bandung. Berada di sisi timur Pasar Ciroyom, hanya 500 meter dari barat Stasiun Bandung.
Stasiun Gedebage (GDB) merupakan stasiun kereta api barang kelas I yang terletak di Cisaranten Kidul, Gedebage, Bandung. Stasiun yang terletak pada ketinggian + 672 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dan merupakan stasiun yang letaknya di timur Kota Bandung.
Saat ini stasiun Gedebage dikhususkan untuk bongkar muat peti kemas/kontainer saja sehingga jarang digunakan untuk kedatangan maupun keberangkatan penumpang. Stasiun ini juga melayani persilangan dan persusulan antarkereta api. Gedebage memiliki empat jalur aktif di sisi utaranya dengan jalur 2 sebagai sepur lurus serta jalur 3 dan 4 untuk layanan bongkar muat peti kemas/kontainer ditambah tiga jalur badug di sisi selatannya.
Stasiun lainnya adalah Stasiun Cimekar. Cimekar tadinya sebuah halte yang bernama Ciendog yang usianya paling muda di lintas Padalarang-Kesugihan karena baru diresmikan pada 21 Maret 2000. Fasilitas di stasiun ini memiliki dua jalur dengan jalur 2 sebagai sepur lurus.
Stasiun ini menjadi pilihan transportasi masyarakat sekitar karena letaknya yang bersebelahan dengan perumahan. Bagi warga Cibiru, stasiun ini menjadi perhentian terakhir bagi mereka untuk kemudian menuju tujuan masing-masing.
Mereka juga kadang memilih naik kereta api yang naiknya dari Stasiun Cimekar. Naik kereta api waktu tempuhnya bisa lebih cepat, seperti ke Stasiun Bandung. Ibu-ibu yang akan ke Pasar Baru akan memilih menggunkan kereta api dibanding menggunakan moda transportasi lain.