TAMAN Makam Pahlawan Cikutra adalah taman makan pahlawan satu-satunya di Kota Bandung. Taman makam ini terletak di Bandung Utara. Tepatnya berada di kawasan Kelurahan Cikutra, Kabupaten Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Taman Makam Pahlawan Cikutra dibangun pada 1958.
Taman makam pahlawan ini dibangun untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan. Di sana makam pahlawan bernisan warna putih berderet rapi berhamparkan rumput hijau. Tampak juga pohon-pohon yang rindang di taman yang cukup luas tersebut.
Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung
Pintu gerbang yang menjulang sudah bisa terlihat dari persimpangan empat Jalan Surapati, Jalan PHH Mustofa dan Jalan Pahlawan. Dua tembok kembar itu kokoh berdiri di gerbang makam tersebut. Terdapat tangga yang mengarah ke kompleks permakaman melewati gerbang itu.
Di depan gerbang yang terpisahkan lahan parkir terdapat sebuah kolam yang di tepinya terdapat relief. Di atas kolam tersebut membentang sebuah jembatan. Lahan parkir di taman makam pahlawan ini cukup luas. Namun, di pingir taman ini, ada jalan yang kadang dibuka, dan kendaraan bisa masuk ke sana, terutama pada hari-hari besar.
Di tengah permakaman terdapat tiang bendera seperti tugu tempat berkibarnya bendera merah putih setengah tiang. Di sini kerap digunakan untuk upacara hari besar nasional, seperti Hari Pahlawan pada 10 November, HUT RI pada 17 Agustus atau pada 5 Oktober.
Tak jauh dari tugu itu terdapat sebuah dinding yang terdapat banyak marmer yang bertuliskan nama-nama pahlawan. Tak jauh dari sana terdapat monumen bertertuliskan “Teruskan perjuangan kami telah beri apa yang kami punya, Esa Hilang Dua Terbilang”.
Di antara pahlawan yang dimakamkan terdapat tokoh nasional yang dikebumikan di sini, dua di antaranya adalah Abdul Muis dan Eugene F.E. Douwes Dekker. Dalam laman wikipedia Abdoel Moeis disebutkan merupakan sastrawan, politikus, dan wartawan Indonesia. Abdoel Moeis merupakan pengurus besar Sarekat Islam, dan pernah menjadi anggota Volksraad mewakili organisasi tersebut
Adapun Douwes Dekker yang lebih dikenal dengan nama Danudirja Setiabudi adalah peletak dasar nasionalisme Indonesia pada abad ke-20. Dia adalah penulis yang selalu mengkritik kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Douwes Dekker juga merupakan wartawan, aktivis politik, serta penggagas nama Nusantara. Di Bandung untuk mengenang jasanya terdapat Jalan Setiabudi. *
Taman Makam Pahlawan Cikutra
- Dibangun pada 1958
- Di sana berdiri monumen nama-nama pahlawan
- Ada juga monumen yang bertuliskan Esa Hilang Dua Terbilang
Bahan tulisan