Sejarah Jalan Moh Toha secara singkat dijelaskan di bawah ini.
Jalan Moh Toha adalah salah satu jalan terpanjang di Bandung.
Empat Jalan Balonggede-Jalan Pungkur-Jalan Moh Toha hingga ke Jalan Raya Dayeuhkolot tersambungkan jalan tersebut.
Jalan ini menyambungkan dua kota, yakni Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
Selai itu, jalan ini melewati jalan-jalan penting di kota ini, seperti Jalan Ibu Inggit Garnasih (dulu Jalan Ciateul).
Kemudian melewati kawasan Tegallega tempat lapangan Tegallega yang sering digunakan warga Bandung untuk berolahraga.
Jalan ini memotong Jalan Soekarno Hatta yang juga menjadi salah satu jalan terpanjang di kota ini.
Sebelum tahun 1990-an ketika belum ada Jalan Soekarno Hatta (by pass) Jalan Moh Toha mulai dari Tegallega hingga kawasan industri sering disebut Jalan Cigereleng.
Kawasan itu memang masuk dalam Kelurahan Cigereleng, Kecamatan Regol.
Di tepi jalan ini saat itu masih jarang rumah, hanya kolam dan sawah yang terlihat di sepanjang kawasan itu.
Kawasan itu mulai berubah setelah ada Jalan Soekarno Hatta dan kemudian pintu tol Purbaleunyi.
Jalan ini menjadi kawasan berikat terutama setelah memasuki wilayah Kabupaten Bandung. Perbatasan Kota dan Kabupaten Bandung berada di jembatan tol Padaleunyi.
Sejarah Jalan Moh Toha, Penamaannya
Penamaan Jalan Moh Toha ini bukan tanpa alasan. Di ujung jalan ini, di Kawasan Dayeuhkolot terdapat tempat bekas gedung mesiu sekutu yang dibom oleh Moh Toha.
Toha bersama rekan yang lain di antara Ramdan gugur dalam pengeboman tersebut. Peristiwa tersebut masih tekait dengan peristiwa heroik Banding Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946.
Untuk mengenang Pahlawan Toha di sana berdiri monumen Moh Toha. Tadinya monumen tersebut dibangun atas swadaya masyarakat pada 1957. Tetapi kemudian pada 1990-an pemerintah setempat merenovasinya dan merawatnya hingga sekarang.
Monumen itu berdiri di tepi kolam. Di sampingnya terdapat plakat yang berisi daftar prajurit yang gugur saat peristiwa Bandung Lautan Api. Di seberang kolam belakang monumen terdapat relief.
Monumen itu berdiri kokoh berupa replika api yang menyala yang didaki oleh orang berseragam tentara.
Di atas berdiri seorang berseragam tentara lainnya sambil memegam bom.
Mohammad Toha hingga sekarang belum dinobatkan menjadi pahlawan nasional.
Upaya itu terus dilakukan oleh pemerintah, termasuk oleh pemerintah Kabupaten Bandung. Upaya tersebut belum berhasil hingga tahun 2021.
Selain jalan untuk mengenang Moh Toha di Kota Bandung ada sekolah yang bernama SD Moh Toha yang masih di Jalan Moh Toha dekat ITC Kebon Kalapa.
Kodam III Siliwangi juga mengabadikan nama Mohammad Toha untuk nama sebuah gedung di Kologdam di Jalan Aceh. *
Berita terkait Sejarah Jalan Moh Toha ada di sini.