Prabowo Menegaskan Dunia Butuh Kekuatan Besar yang Menjaga Perdamaian dan Stabilitas

SERBA BANDUNG – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan bahwa kekuatan-kekuatan besar dunia perlu saling melengkapi untuk menciptakan keseimbangan dan stabilitas global.

Hal itu diutarakan Prabowo, menjawab pertanyaan media di kantor pusat Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel, pada Minggu, 13 Juli 2025.

Kepala Negara juga menyuarakan dukungan terhadap tatanan dunia multipolar yang dapat menjadi fondasi bagi perdamaian. Kekuatan-kekuatan besar dunia perlu saling melengkapi untuk menciptakan keseimbangan dan stabilitas global.

Prabowo berpandangan mengenai posisi strategis Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam tatanan global. Ia menyampaikan bahwa Eropa memiliki peran krusial dalam membentuk peradaban dunia dan menjaga nilai-nilai fundamental seperti demokrasi dan hak asasi manusia.

“Saya pikir Amerika Serikat akan selalu menjadi pemimpin dunia yang sangat penting, tetapi saya juga menganggap Eropa sebagai faktor yang sangat penting dalam peradaban dunia,” kata Prabowo.

Baca juga: Goyang Pacu Jalur Jadi “Aura Farming” Viral ke Manca Negara

“Sejarah Eropa menunjukkan bahwa benua ini berada di garis depan dalam banyak hal seperti sains, teknologi, dan sebagainya. Dan Eropa selalu menjadi pelopor dalam menegakkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia,” ujar Presiden.

Pernyataan Presiden Prabowo ini memperkuat komitmen Indonesia terhadap pendekatan kerja sama global yang inklusif dan setara, serta menempatkan Eropa sebagai mitra strategis dalam menjaga tatanan dunia yang damai, adil, dan berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menyampaikan komitmen kuat untuk mempererat kemitraan strategis antara Uni Eropa dan Indonesia melalui kesepakatan di tiga bidang kerja sama.

Pada bidang perdagangan, Presiden Von der Leyen mengumumkan tercapainya kesepakatan politik atas comprehensive economic partnership agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Kesepakatan ini dicapai setelah proses negosiasi yang berlangsung selama satu dekade.

“Bersama-sama, kita mengirimkan pesan yang kuat tentang pentingnya kemitraan jangka panjang yang dapat diprediksi. Kemitraan yang dibangun atas dasar kepercayaan, resiprositas, transparansi, dan nilai-nilai bersama. Perjanjian perdagangan baru ini akan membawa peluang besar bagi kedua bangsa kita,” katanya.

“Oleh karena itu, perjanjian ini ada di waktu yang tepat. Karena perjanjian baru ini akan membuka pasar baru, perjanjian ini akan menciptakan lebih banyak peluang di industri-industri utama, bisnis, dan pertanian, otomotif, serta jasa yang akan mendapatkan manfaat besar,” tambahnya.

Selanjutnya, bidang kedua yang menjadi fokus pembahasan kedua pemimpin yakni terkait geopolitik dan keamanan. Presiden Von der Leyen menyampaikan inisiatif untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa ke tingkat kemitraan strategis.

“Ini berarti komitmen jangka panjang yang didasarkan pada kepercayaan, timbal balik, dan saling menguntungkan, hal ini akan melengkapi pekerjaan penting yang kita lakukan bersama sebagai bagian dari hubungan UE-ASEAN,” ucap Presiden Von der Leyen.

Baca juga: Presiden Prabowo Tanggapi Isu Iran, Rusia Sangat Penting dalam Menjaga Stabilitas Kawasan!

Poin ketiga dalam penguatan kerja sama adalah konektivitas antarmasyarakat. Presiden Von der Leyen mengumumkan kebijakan baru berupa sistem visa kaskade yang dapat mempermudah akses warga negara Indonesia ke wilayah Schengen.

“Mulai sekarang, warga negara Indonesia yang mengunjungi Uni Eropa untuk kedua kalinya akan memenuhi syarat untuk visa Schengen multi-entri. Hal ini akan memudahkan kunjungan, investasi, studi, dan hubungan. Intinya, kami sedang membangun jembatan antara masyarakat kita,” tuturnya.

Presiden Prabowo tiba di Berlaymont sekitar pukul 12.30 waktu setempat dan disambut langsung oleh Presiden Ursula von der Leyen.

Keduanya sempat berfoto bersama sebelum kemudian berjalan berdampingan menuju ruang pertemuan dan diiringi oleh para pejabat pendamping dari kedua belah pihak.

Pertemuan di Brussel ini menjadi tonggak penting dalam membuka peluang yang lebih luas bagi akses pasar serta peningkatan kerja sama strategis antara Indonesia dan Uni Eropa dalam berbagai bidang di masa mendatang.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *