Praktik Getok Parkir Kembali Terjadi di Kota Bandung

SERBA BANDUNG – Praktik “getok parkir” kembali terjadi di parkiran Warung Nasi Bu Imas, Jalan Balonggede, Kota Bandung. Meminta tarif parkir sebesar Rp30.000 kepada pengunjung dan memberikan kuitansi warung sebagai bukti pembayaran.
Kepala UPTD Parkir Dishub Kota Bandung, Yogi Mamesa menjelaskan, kejadian tersebut melibatkan juru parkir liar yang tidak terdaftar dalam sistem resmi Dishub.
“Kejadiannya sudah langsung kami proses bersama Polsek Regol. Tadi pagi juga semua sudah selesai ditangani,” kata Yogi, dilansir dari laman Humas Kota Bandung, Selasa 7 Oktober 2025.
Dari hasil pemeriksaan, pelaku diketahui meminta tarif parkir sebesar Rp30.000 kepada pengunjung dan memberikan kuitansi warung sebagai bukti pembayaran.
Baca juga: Pemkot Bandung Tutup Sementara Kebun Binatang Bandung
“Hal yang kami sesalkan adalah penggunaan kuitansi warung itu. Itu jelas bukan karcis resmi Dishub,” imbuhnya.
“Kami hampir setiap hari turun melakukan sosialisasi. Kejadian kemarin terjadi malam hari, saat petugas kami sudah tidak ada di lokasi. Ini jadi evaluasi agar pengawasan bisa lebih optimal,” ujarnya.
Sebelumnya viral di media sosial (medsos) seorang pengunjung rumah makan di kawasan Blonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, kena getok parkir Rp 30 ribu.
Kapolsek Regol Kompol Heri Suryadi mengatakan, pelaku bernama Sani Sanjaya yang merupakan warga Pangandaran.
“Pawas dan piket fungsi Polsek Regol telah mengamankan seorang petugas Parkir yang minta uang parkir sebesar Rp 30 ribu yang viral di video TikTok,” kata Heri.
Baca juga: Macan Tutul Berhasil di Evakuasi di Sebuah Hotel Kawasan Kelurahan Isola Kota Bandung
Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan bahwa pihaknya telah meminta Dishub ( Dinas Perhubungan Kota Bandung) dan Kepolisian untuk menindak tegas.
“Hal ini sudah berulang-ulang, kami akan bereskan, jadi semua parkir kalau ada yang meminta diluar batas kewajaran, sikat saja,” kata Erwin, dilansir dari video IG @kangerwin_bdg.
Erwin menyebut akibat dari praktik getok parkir berpengaruh kepada kunjungan wisatawan yang datang ke Kota Bandung.
“Pertama dari kunjungan wisatawan (jadi) tidak nyaman, dan dikhawatirkan dengan adanya parkir liar ini, akan mematikan orang yang berusaha di wilayah tersebut, orang jadi malas untuk datang kesana,” pungkasnya.***
