Indonesia Sambut Baik Gencatan Senjata Di Gaza!

SERBA BANDUNG – ⁠Indonesia menyambut baik gencatan senjata fase pertama di Gaza dan penghentian kekerasan secara permanen. ⁠Indonesia juga menyampaikan penghargaan atas mediasi yang dilakukan AS, Mesir, Qatar dan Turki, dan menegaskan pentingnya pelaksanaan setiap butir kesepakatan gencatan senjata dengan penuh iktikad baik.⁠

Diharapkan akses bantuan kemanusiaan segera dibuka secara luas, dan Indonesia siap berpartisipasi aktif dalam mendukung proses rekonstruksi Gaza.

Selain itu, ⁠Indonesia mendorong masyarakat internasional untuk memanfaatkan momentum ini guna memulai kembali proses perdamaian di Palestina berdasarkan Solusi Dua Negara dan mewujudkan berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, sesuai resolusi dan hukum internasional yang telah disepakati.

Hal itu, disampaikan Kementerian Luar Negeri Indonesia sebagai pernyataan resmi melalui rilis pada laman kemlu.go.id, 10 Oktober 2025.

Sementara itu, PBB melaporkan bahwa warga Gaza dan Israel merayakan berita bahwa kesepakatan gencatan senjata potensial telah dicapai antara kepemimpinan politik Hamas dan Israel, badan-badan bantuan PBB pada hari Kamis menggarisbawahi kesiapan mereka untuk membanjiri daerah kantong yang dilanda kelaparan dengan pasokan bantuan, sambil mendesak pembebasan segera semua sandera.

Baca juga: Trump Bertekad untuk Segera Menghentikan Konflik di Gaza

“Ada suasana hati yang sangat positif dan gembira di Gaza pagi ini dan ada semalam, Ada orang-orang yang bersiul dan berpesta dan merayakan,” kata Olga Cherevko dari kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA, dilansir dari laman resmi PBB (news.un.org), Kamis, 9 Oktober 2025.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres telah mendesak Israel dan Hamas untuk sepenuhnya mematuhi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera, menyebutnya sebagai terobosan yang sangat dibutuhkan yang harus menandai awal dari berakhirnya perang yang menghancurkan ini.

Berbicara kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York pada hari Kamis, Mr. Guterres menyambut baik perjanjian itu, berdasarkan proposal oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dan mengatakan itu harus sepenuhnya dilaksanakan.

“Kita semua sudah menunggu terlalu lama untuk saat ini. Sekarang kita harus membuatnya benar-benar diperhitungkan,” kata Guterres.

“Semua sandera harus dibebaskan dengan cara yang bermartabat. Gencatan senjata permanen harus diamankan. Pertumpahan darah harus berhenti sekali dan untuk selamanya,” ujarnya.

Baca juga: Presiden Prabowo Ajak Dunia Akhiri Tragedi Gaza

Israel dilaporkan news.un.org telah mundur dari bagian Gaza, sejalan dengan kesepakatan antara Israel dan Hamas, yang ditengahi di Mesir minggu ini oleh mediator AS dan perwakilan dari Qatar dan Turkïye.

Langkah ini dilakukan menyusul keputusan Kabinet Israel yang secara resmi menyetujui rencana gencatan senjata yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Rencana tersebut mencakup pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan oleh Hamas, sekaligus menjadi langkah penting menuju akhir perang dua tahun yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan mengguncang stabilitas kawasan Timur Tengah.

Puluhan ribu warga Palestina mulai kembali ke Gaza utara pada Jumat (10/10/2025). Warga Palestina mengaku lega atas berakhirnya perang, meski masih cemas terhadap masa depan dan berduka atas korban yang hilang.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan sandera.

Kesepakatan ini juga mencakup pembukaan lima titik perbatasan, termasuk Rafah antara Gaza dan Mesir. Pembukaan ini akan memungkinkan bantuan masuk ke wilayah yang saat ini dilanda kelaparan.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *