Menhan: Ada Bandara di Indonesia yang Tidak Memiliki Perangkat Negara Sama Sekali

SERBA BANDUNG – Viral di media sosial, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap ada bandara di Indonesia yang beroperasi tanpa perangkat negara sama sekali.

Pernyataan  itu disampaikan Menhan usai menyaksikan Latihan Terintegrasi TNI 2025 di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis 20 November 2025.

“Ini anomali. Bandara tapi tak memiliki perangkat negara dalam bandara. Ada celah yang membuat rawan kedaulatan ekonomi,” kata Sjafrie, dilansir dari Instagram @grasroot_02, Kamis 20 November 2025.

Ia menegaskan Kementerian Pertahanan akan mengusut tuntas dengan segera melakukan evaluasi dan memperkuat regulasi. Namun demikian, Sjafrie tidak merinci lokasi bandara yang dimaksud.

Baca juga: Prabowo akan Mengejar Maling-Maling Koruptor Semua, Supaya Anak-Anak Menjadi Pintar-Pintar!

“Tidak boleh ada republik didalam republik,” ujar Sjafrie menegaskan.

“Kita harus menegakan regulasi, tapi ternyata masih terdapat celah-celah yang merupakan kerawanan terhadap kedaulatan ekonomi, bahkan juga bisa berpengaruh kepada stabilitas nasional,” ucap Menhan.

Sementara itu, Co-Founder Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS), Edna Caroline, mengungkapkan dugaan adanya bandara tertutup di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang tidak diawasi oleh otoritas resmi Indonesia.

Hal itu, dikatakan Edna saat tampil dalam podcast Forum Keadilan TV yang disiarkan pada Senin, 24 November 2025.

Menurutnya, kondisi ini mengancam kedaulatan karena berpotensi menghadirkan situasi “negara dalam negara’.

“Kawasan Industri Morowali seluas 4.000 hektare punya bandara yang tidak ada otoritas Indonesia di sana,” kata Edna

Artinya, menurut Edna orang dan barang bisa keluar-masuk tanpa diawasi. Aparat keamanan saja dikabarkan tidak bisa masuk, bahkam tidak ada bea cukai dan imigrasi.

Edna mengatakan informasi tersebut sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Pertahanan, Safrie Samsoeddin, saat menghadiri latihan gabungan TNI di kawasan Morowali. Latihan tersebut digelar dalam konteks penegakan kedaulatan dan penertiban sektor pertambangan ilegal.

Baca juga: Komisi Percepatan Reformasi Polri Serap Aspirasi Masyarakat Melalui WhatsApp dan Surel

“Tidak boleh ada negara dalam negara. Pantas Pak Prabowo sejak kampanye sering menyinggung soal kebocoran, salah satunya kebocoran di sektor tambang ilegal,” tutur Edna.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo memberikan instruksi agar TNI menggelar latihan di sekitar tambang-tambang ilegal, khususnya di Bangka Belitung dan Morowali.

Edna menilai latihan yang digelar Komando Pasukan Darat (KOPASDA) itu menarik karena mengusung tema perebutan pangkalan udara, sejalan dengan isu yang disampaikan Menhan mengenai potensi keberadaan ‘negara dalam negara’.

“Yang mengejutkan karena di sana ada bandara, dan tidak ada orang Indonesia. Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ini menurut informasi sudah beroperasi sejak 2019,” ungkapnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *