BORONDONG adalah makanan khas Bandung. Makanan ini bersal dari Desa Laksana, Kecamatan Ibun. Sudah lama sekali orang mengenal makanan ini berasal dari Majalaya, tetapi setelah ada pernyataan Bupati Kabupaten Bandung Dadang Naser yang menyebutkan makanan ini berasal dari Ibun, fakta itu berubah. Dadang menyebut di Pikiran Rakyat edisi 19 Februari 2011, Majalaya hanya tempat pemasarannya saja.
Makanan ini terbuat dari beras ketan. Ketan yang dipakai adalah ketan yang masih berada di tangkainya. Selain berbahan ketan, makanan ini juga ada yang terbuat dari jagung. Bahan tersebut disangrai hingga mekar seperti pop corn. Cangkangnya kemudian dibersihkan dari cangkangnya.
Ketan atau jagung yang telah membentuk seperti pop corn dicampur dengan kinca gula merah atau putih. Kemudian dibentuk menjadi bulat berbagai ukuran ada yang sebesar bola golf dan ada yang sebesar bola futsal. Selain bulat brondong juga ada yang berbentuk persegi.
Selain bentuk, makanan ini terdiri dua jenis yakni borondong garing dan enten. Borondong garing adalah ketan atau jagung yang dicampur dengan kinca kemudian dibentuk. Adapun enten adalah ketan atau jagung sangrai yang membungkus enten. Enten adalah sejenis wajik perpaduan beras ketan dan gula. Untuk menambah aroma makanan ini biasanya ditambahkan pewangi dari buah nanas atau buah mangga jenis kweni.
Meski terdesak oleh makanan modern, makanan ini masih tetap ada peminatnya. Penganan ini biasanya dijual di pasar-pasar atau di tempat oleh-oleh. Bisa juga datang ke Majalaya, Banjaran, Ciwidey, Soreang atau Ciparay untuk mendapatkan makanan khas Bandung ini. Kalau masih penasaran bisa datang ke tempat pembuatannya langsung di Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.
Camilan manis ini cocoknya dinikmati bersama teh hangat pada pagi hari atau sore hari sendirian, bersama kolega, atau bersama keluarga. Makanan ini juga nikmat disantap pada siang hari. Borondong adalah makanan yang cocok untuk disantap kapan pun.
Harga Borondong Bervariasi
Makanan ini biasanya dikemas dalam plastik bening. Sekarang sudah banyak makanan ini dalam kemasan lebih menarik. Dalam kemasannya ada logo si pembuat makanan initersebut. Harganya bervariasi. Ada yang Rp 1.000, Rp 5.000, hingga Rp 10.000.
Dalam blog yayancibeunying.blogspot.co.id makanan ini pertama kali dibuat oleh Ambu Enit sekitar tahun 1920-an. Tadinya makanan ini bukan untuk dijual melainkan untuk keperluan peribadi sebagai camilan. Pada 1940-an anak-anak Ambu Enit, Bi Anah dan Bi Tarsih membuatnya untuk memenuhi kebutuhan orang untuk keperluan hajatan.
Pada awal tahun 1950 makanan ini mulai diketahui banyak orang. Tetangga-tetangga Bi Anah dan Bi Tarsih pun ikut membantu membuat borondong. Mereka adalah Iming, Enah, Erah, Encoh dan Ioh. Kemudian mereka merintis membuat makanan ini untuk memenuhi pesanan yang semakin banyak. Mulai dari sanalah makanan ini menjadi jualan warga setempat.
Sumber:
http://yayancibeunying.blogspot.co.id/2015/10/borondong-majalaya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Borondong