Mal di Bandung Zaman Dulu yang Menghilang dan Masih Bertahan

MAL di Bandung pada 1990-an masih bisa terhitung. Ada beberapa mal yang masih bertahan dan ada juga yang terpaksa diruntuhkan untuk membangun kawasan perbelanjaan yang baru atau lahannya malah dibiarkan begitu saja seperti Palaguna Nusantara di kawasan Alun-alun.  Lahannya sekarang jadi tempat parkir wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Sebelum menjadi Gedung Palaguna Nusantara kemudian dirobohkan tempat itu menjadi primadona bagi warga Bandung sekitar 1980-an, bahkan jauh sebelum Indonesia Merdeka. Di lahan ini sebelumnya terdapat Gedung Miramar. Gedung ini konon gedung pertama di Bandung yang menggunakan eskalator. Miramar sempat menjadi mal di Bandung terkenal saat itu.

Di sini juga terdapat tiga bioskop yang terkenal, yakni Elita yang lokasinya menghadap ke Jalan Alun-alun Timur paling dekat dengan Jalan Asia Afrika. Di sebelah  Elita ada  Nusantara. Biasanya memutar film-film box office sebelum tahun 1980-an. Di samping Bioskop Nusantara tepat di belokan ke Jalan Dalem Kaum ada  Aneka. Gedungnya lebih kecil ketimbang Elita dan Nusantara.

Sempat menjadi primadona penggemar film di Kota Bandung, bioskop-bioskop plus Gedung Miramar dibongkar pada 1980-an. Lahan tersebut kemudian menjadi pusat perbelanjaan Palaguna Nusantara. Gadung yang berlantai tiga plus basment tempat parkir menjadi salah satu gedung megah saat itu.

 

Nama  Nusantara tidak lantas hilang. Di lantai paling atas di gedung milik PT Jawi ini berdiri dua bioskop yang berhadap-hadapan, yang satu namanya Nusantara, dan yang satunya lagi namanya Palaguna. Keduanya menjadi pilihan utama warga Bandung untuk menonton film-film bermutu baik film lokal maupun Hollywood.

Bersamaan dengan meredupnya Gedung Palaguna Nusantara yang tak mampu bersaing dengan mal-mal baru yang bermunculan awal tahun 2000-an, Nusantara dan Palaguna pun terkena imbasnya. Saat itu sangat jarang menonton di sana. Akhirnya pada 2014 Gedung Palaguna rata dengan tanah.

Masih di kawasan Alun-alun ada Kings Shoping Center, Ramayana, dan Dallas. Kings Shoping Center sempat terbakar dan kini sedang  direnovasi. Adapun Ramayana sekarang menjadi pusat distro. Dallas yang sederet dengan Ramayana berubah-ubah nama dan sekarang masih tetap ada.

Mal di Bandung lainnya ada jauh dari kawasan Alun-alun yakni di Jalan Merdeka berdiri Bandung Indah Plaza (BIP).  BIP berdiri pada akhir  80-an, mulai buka pada 1989 dan secara resmi dibuka pada 19 Agustus 1990. Mulai dari situlah orang Bandung tak hanya pergi ke Kosambi, dan ke Alun-alun untuk berbelanja. BIP secara cepat menjadi tempat favorit orang Bandung untuk hangout pada era itu. BIP berjalan tanpa saingan.

Memasuki milenium baru, mal-mal berdiri hampir di setiap penjuru Kota Bandung. Di Sukajadi ada Paris van Java, di Pasirkaliki ada Istana Plaza, di Gatot Subroto ada Bandung Supermall (Trans Studio Mall), Pasar Baru yang direnovasi tiba-tiba berubah menjadi salah satu tujuan utama orang Bandung, di Cihampelas ada Ciwalk, di kawasan Kopo ada Miko Mall dan Citylink.

1 thought on “Mal di Bandung Zaman Dulu yang Menghilang dan Masih Bertahan”

  1. Pingback: Gedung Miramar - Setiap Gedung Punya Cerita

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *