PEMERINTAH Kota Bandung membangun tugu berbentuk abstrak di delapan persimpangan jalan. Tugu atau ornamen tersebut ada yang berbentuk kubus, kotak-kotak berwarna, rantai, dan lain-lain. Ornamen dibangun di persimpangan jalan untuk petunjuk bagi wisatawan yang tersesat di Bandung. Wisatawan yang tersesat bisa mengingat ornamen tersebut berbentuk apa dan menyebutkannya. Tugu di setiap persimpangan berbeda-beda.
Di persimpangan Gatot Subroto, Jalan Pelajar Pejuang 45, dan Jalan Laswi, misalnya, ornamen yang dipasang berbentuk kubus berwarna putih bermotif batik daun berwarna emas. Ornamen tersebut sempat mendapatkan perhatian dari pengguna jalan di kawasan tersebut, Kawasan yang selalu ramai ini, dan kadang macet.
Kemudian di persimpangan Jalan Buahbatu, Jalan BKR, dan Jalan Pelajar Pejuang 45, terdapat orneman abstrak berbentuk 4 kotak seperti bingkai masing-masing berwarna merah, biru, hijau, kuning. Ornamen tersebut dekat dengan traffic light yang terpasang di persimpangan tersebut.
Di Cihampelas, di persimpangan Jalan Cihampelas dan Jalan Pasteur, dekat jembatan Pasupati berdiri ornamen rangkaian kubus. Kubus-kubus berwarna-warni ini menumpuk ke atas yang disanggah tembok.
Satu Tugu Unik Biayanya Rp 175 juta – 190 juta
Untuk membangun satu ornamen Pemkot harus menyediakan dana Rp 175 juta sampai Rp 190 juta. Dikutip dari Tribun Jabar, halaman 9, edisi Kamis (23/11/2017), Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Prasarana Sarana Utilitas Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Arif Prasetya, mengatakan dana sebesar itu cukup wajar demi mempercantik Kota Bandung.
Masih di Tribun Jabar, dia mengatakan, pembangunan ornamen tersebut untuk mengikuti keadaan kota yang sudah berkembang dan mengikuti zaman kekinian. Untuk banyak dikunjungi wisatawan, kata dia, kota harus terus mengikuti zaman dan mesti ada kekhasan agar berbeda dengan kota lain.
Selain tugu-tugu yang baru dibangun, sudah banyak tugu yang tersebar di beberapa kawasan. Tugu ikan misalnya di Jalan Moh Ramdan, monumen perusahaan air minum di Dago, monumen lokomotif di viaduk, monumen untuk mengenang peperangan saat zaman penjajahan di Jalan Lengkong, dan lain-lain.