AWUG adalah makanan khas Sunda yang rasanya manis terbuat dari tepung beras, gula merah dan juga kelapa (parut). Penyajiannya seperti tumpeng berbentuk gunung yang lancip berwarna putih dan cokelat. Makanan ini biasanya disajikan pada saat hajatan seperti khitanan.
Pembuatan awug dimulai dengan pembuatan tepung beras. Pertama-taman beras direndam selama 12 jam. Setelah itu dihaluskan menjadi tepung. Beras yang telah menjadi tepung dikukus setengah matang. Kemudian diamkan beberapa menit.
Pengukusan diulang dalam aseupan (alat pengukus yang terbuat dari kayu dan berbentuk lancip) yang dimasukkan ke dalam dandang (seeng dalam bahasa Sunda). Kali ini dicampur gula merah. Gula merah tersebut disimpan secara acak di beras tadi agar membentuk hiasan yang menarik. Setelah matang makanan ini disajikan hangat dengan parutan kelapa.
Di mana membeli penganan ini di Bandung? Rada sulit memang mencarinya. Biasanya awug dijual secara pesanan di tempat-tempat yang berdagangnya tidak terbuka, hanya menerima pesanan. Namun ada juga di beberapa tempat yang berdagangnya di kaki lima.
Penjual awug di kawasan Cibeunying misalnya. Konon telah berdagang sejak tahun 1976. Awug yang dijual di sini ukurannya lebih besar daripada yang dijual di tempat lain. Penjual awug jumbo ini tepatnya suka mangkal di Jalan Ahmad Yani di depan Kampus ITT.
Di kawasan perumahan Metro-Margahayu Raya ada Awug Metro. Awug di sini dijual per kotak di kisaran Rp 5.000-10.000. Satu kotak berisi 10 potong. Awug Metro tepatnya berada di Jl. Venus (Bunderan) Komp. Metro Margahayu Raya. Buka dari pagi hari sampai habis.
Ini adalah resep untuk membuat awug sekali kukusan. Siapkan 1,5 kg tepung beras, 1/2 butir kelapa yang sudah dibersihkan kulitnya dan diparut, 3/4 kg gula merah yang diiris (bukan di-blender) air secukupnya, garam secukupnya, beberapa lembar daun pandan, 1/2 butir kelapa parut untuk ditaburkan pada awug.
Laman nutrisiuntukbangsa.org menyebutkan dalam kandungan satu potongan awug terdapat energi 87,9 kkal, protein 1, 4 g, lemak 0,9 g, karbohidrat 18,3 g, kalsium 2,8 mg, fosfor 29,1 mg, besi 0,6 mg, vitamin A 0,1 RE, vitamin C 0,2 mg, dan vitamin B1 0,1 mg.
Sumber: – nutrisiuntukbangsa.org
– banyumurti.net
Cara Membuat Awug Khas Bandung
(Dikutip dari nutrisiuntukbangsa.org)
1. Siapkan air setengah gayung dan campur dengan garam sesendok teh
2. Tuangkan beras ke dalam sebuah wadah besar dan campur dengan air garam.
3. Campurkan kelapa parut ke dalam adonan resep tersebut
4. Siapkan aseupan (berdiameter 22 cm dengan tinggi 27 cm)
5. Letakkan daun pandan di dalam aseupan yang posisinya terbalik (bagian kerucutnya di bawah)
6. Masukkan sedikit gula ke dalam aseupan, lalu masukkan sedikit adonan beras tadi selapis. Begitu seterusnya hingga aseupan terisi adonan dan gula secara berlapis.
7. Sementara itu, siapkan dandang tinggi berisi air di atas kompor dalam api besar. Tunggu hingga air dalam dandang mendidih
8. Masukkan adonan awug ke dalam dandang, dan ditutup
9. Sekitar 10 menit kemudian, periksa adonan. Jika sudah menyatu (tidak bisa dipisahkan antaradonan) berarti awug sudah masak. Jika belum, tunggu sekitar 5 menit lagi.
10. Angkat adonan dan tumpahkan ke atas tampah, ambil daun pandan yang menempel.
11. Iris sesuai selera, hidangkan resep bersama kelapa parut yang sudah ditaburi sedikit garam.
Membuat tepung beras untuk awug khas Bandung
(Dikutip dari nutrisiuntukbangsa.org)
– Beras direndam dalam air selama 12 jam
– Beras rendaman digiling hingga halus
– Tepung beras dikukus kurang lebih 15 menit, sebelum dikukus, tepung tersebut diberi sedikit air
– Jika sudah seperti nasi, tepung didinginkan di atas tampah, selama 12 jam
– Setelah kering, diayak dalam saringan
– Siap diolah menjadi awug
https://youtu.be/-k-2W1QTcls