DARI dulu Bandung identik dengan musik. Sejarah musik di negeri ini sebagian berawal dari kota ini. Banyak pemusik yang lahir di sini. Penyanyi, grup band, produser dan profesi yang berkenaan dengan musik ada di sini. Bandung tak bisa disangkal menjadi barometer musik di negeri ini. Nah ketika musik populer tengah merajalela, di Bandung pada 19 Januari 2016 di Padepokan Seni Mayang Sunda meluncur Bandung Philharmonic Orchestra. Mereka mengadakan konser perdana di padepokan seni di Jalan Peta No.209, Bojongloa Kaler.
Di sana mereka memainkan komposisi klasik di antaranya “Simfoni No. 41 Jupiter” karya Mozart, ‘Holberg Suite” karya Grieg, “Canzon” karya Gabrieli, dan ‘Nimrod” dari Enigma Variations karya Elgar. Dalam konser yang dihadiri oleh 200 orang tersebut, mereka tak lupa memberi sentuhan karya anak bangsa seperti “Melati Suci” dan “Hal-halo Bandung”.
Sebagai konduktur konser tersebut Direktur Musik Bandung Philharmonic Robert Nordling. Robert adalah pendiri musik Bay Chamber Symphony Orchestra di San Francisco dan konduktor di sejumlah kelompok orkestra di Amerika Serikat.
Bandung Philharmonic adalah orkestra simfonik pertama di Bandung bahkan di Indonesia. Orkestra ini dirintis oleh empat orang musisi yang peduli dengan keberadaan musik orkestra di Kota Bandung. Mereka adalah Airin Efferin, Ronny Gunawan, Putu Sandra Kusuma, dan Fauzie Wiriadisastra.
Kini Bandung Philharmonic beranggotakan 50 musisi. Mereka tak hanya dari Bandung tapi datang dari berbagai daerah. Mereka tidak begitu saja menjadi anggota Bandung Philharmonic tetapi harus melalui sebuah audisi yang menggunakan sistem blind auditions.
Untuk menjaga keberlangsungan orkestra ini, Bandung Philharmonic mengundang siapa pun yang peduli pada musik. Mereka bisa menjadi Friends of the Bandung Philharmonic Orchestra. Bandung Philharmonic harus mencari dana ke pihak swasta, pemerintah, tiket pertunjukan, masyarakat, serta penggemar musik klasik (crowd funding).
Konser Terdekat Bandung Philharmonic Orchestra
Pertunjukan terdekat Bandung Philharmonic bakal digelar pada 23 April terkait dengan peringatan Konferensi Asia-Afrika. Kemudian konser Songs of Destiny untuk memperingati hari jadi Kota Bandung pada 25 September. Konser besar itu diperkirakan menghabiskan dana Rp 1,3 miliar. *