Barang antik bisa diperoleh di Pasar Nostalgia, Perumahan Batununggal, Kota Bandung. Di Pasar Nostalgia ini terdapat bermacam-macam barang bekas. Mulai dari sepeda, baju, hingga pernak-pernik Jepang.
Pasar Nostalgia ini masih berada di Komples Pasar Modern. Suasananya sepi dan bersih. Dan kios hingga jualannya terlihat rapi.
Para penjual barang antik untuk mengumpulkan barang-barangnya harus mencari ke tempat-tempat yang jauh. Bahkan harus ada yang ke Serbia untuk mendapatkasn sepeda antik buatan Eropa.
Mang Ucing (51) misalnya. Penjual barang antik ini menjadikanjarak bukan halangan demi barang-barang antik. Kawasan Eropa pun menjadi tujuannya untuk mencari sepeda motor dan sepeda antik.
“Dulu waktu ke Serbia saya membeli sepeda itu dan membawanya ke sini,” kata Mang Ucing dikutip dari Tribun Jabar.
Mang Ucing penah membeli sepeda motor model JAP tahun 1927 dari Jerman. Mang Ucing memanfaatkan internet untuk mendapatkan sepeda motor itu.
Sepeda Motor tersebut harganya Rp 120 juta. Sepeda motor dikirim lewat jasa kurir dari Jerman. Kondisinya tidak bisa jalan dan keadannya masih orisinil. Catnya sudah mulai terkelupas.
Sepeda yang bergantungan di tokonya pun merupakan buatan negara-negara Eropa, seperti dari Rusia, Jerman, dan Inggris. Sepeda-sepeda itu, Mang Ucing dapatkan dengan cara berburu melalui internet ataupun informasi dari rekan-rekannya.
Tuti Bahar (53), pejual barang antik, punya cara lain untuk mendapatkan barang langka dan antik. Dia yang menjual barang langka khas dari Jepang mendatangkan barang-barangnya langsung dari Jepang.
Barang Antik dan Langka dari Jepang
“Kebetulan suami saya pernah tinggal di Jepang. Jadi dua bulan sekali membeli barang-barang tersebut,” kata Ibu Bahar di Pasar Nostalgia, Perumahan Batununggal, Kota Bandung, Kamis (23/1/2020).
Suami Ibu Tuti, Bahar, mendatangi pelelangan-pelelangan yang ada di kota-kota Jepang. Dalam pelelangan itu, Bahar mendapatkan barang langka yang kemudian dikirim lewat jasa kurir, dan menjualnya di Bandung.
“Nggak hanya di Tokyo, kota-kotanya pindah-pindah, seperti di Chiba. Bapak kan pernah tinggal di sana, jadi dapat informasi dari teman-temannya,” kata warga Sanggar Hurip, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung ini.
Tuti menjual porselen khas Jepang, seperti piring, guci, dan gentong. Pernak-pernik khas Jepang juga terlihat dipajang di tokonya. Kemudian baju-baju dari Jepang ikut menyemarakkan toko yang bertemakan Jepang ini.