Bioskop Bandung Teater, Kini, Tak Ada Bekasnya di Pasar Kosambi

Bioskop Bandung Teater adalah bisokop zaman dulu yang jejaknya tak berbekas.

Bangunan Bioskop Bandung Teater berada di lantai dua Pasar Kosambi.

Saat itu pasar ini belum seperti sekarang. Dulu, pasar ini hanya dua lantai.

Lantai dasar gedung itu digunakan untuk pasar dan gerai-gerai yang menjajakan busana dan kelontongan.

Bioskop Bandung Teater menjadi salah satu bioskop yang paling favorit di era 1980-an.

Film Box Office

Bioskop ini kerap memutar film-film Indonesia yang masuk dalam jajaran box office.

Film-film tersebut seperti film Warkop DKI (Dono, Kasino, Indro) atau film horor khas Indonesia seperti Nyai Blorong, Ratu Pantai Selatan, dan film-film horor yang pemeran utamanya Suzana.

Selain film-film Indonesia, di bioskop ini  juga sering diputar film Hollywood.

Namun penggemar bioskop ini harus sabar menunggu untuk menyaksikannya di Bioskop Bandung Teater.

Film Hollywod biasanya diputar terlebih dulu di bioskop yang kelasnya lebih tinggi seperti Paramount, Nusantara, atau Queen.

Sekarang ketiga bioskop itu sudah tidak ada.

Bandung Theater harus mendapat giliran setelah film-film itu diputar di bioskop itu.

Bioskop ini  juga kerap menjadi tujuan para murid sekolah dasar untuk menonton film di sini.

Sekolah-sekolah yang berada di kawasan Turangga harus berjalan kaki ke sini untuk menyaksikan film yang diwajibkan untuk ditonton oleh para murid.

Satu di antaranya adalah film Janur Kuning. Film perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah Belanda dalam perang kemerdekaan.

Bandung Theater bukan cineplex. Gedungnya sangat besar, layaknya auditorium. Layarnya juga begitu, berwarna putih ukurannya sangat besar.

Penonton bisa memilih menonton di kelas berapa. Penonton yang memilih di kelas 1 duduknya di paling belakang atau di balkon.

Adapun yang menonton di kelas dua nontonnya di jajaran paling depan. Tiket untuk menonton di kelas 1 lebih mahal dibanding tiket menonton di kelas 2.

Pintu masuknya pun berbeda. Yang menonton di kelas 1 masuknya lewat depan di pintu yang telah disediakan yang dijaga para portir.

Adapun yang menonton di kelas dua masuknya lewat samping gedung melalu koridor kemudian masuk ke pintu bioskop.

Bioskop Bandung Teater Mulai Redup pada 1990-an

Bioskop ini dikelola PT Kharisma Jabar Film. Selain Bandung Theater, Kharisma juga mengelola gedung bioskop lainnya di Bandung.

Sebelum Cineplex 21 Group masuk, Kharisma Jabar dan Pemda menjadi pemilik bioskop-bioskop di Bandung pada era 1980-an.

Bandung Theater dan beberapa bioskop milik mereka mulai goyah pada era 1990-an.

Persaingan semakin ketat karena masuknya Cineplex 21 Group. Kemudian teknologi digital juga sempat bikin redup bioskop-bioskop di Bandung.

Bandung Theater sempat menjadi cineplex dengan membagi empat bioskop dalam satu gedung.

Namun, pada 1990-an Bandung Theater tutup dan gedungnya direnovasi menjadi Pasar Kosambi yang bentuknya masih belum berubah hingga sekarang.

Bandung Theater pun tinggal kenangan. *

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *