SENIN (9/5/2016) pagi kesibukan di Pasar Kosambi masih terasa. Penjual dan pedagang terlihat berinteraksi di tepi jalan depan pasar tersebut. Berbagai kebutuhan tersedia di sini, mulai dari bumbu masak hingga baju. Di sini juga terlihat penjual obat kulit yang menggunakan mobil menawarkan dagangannya melalui microphone. Tepat di belakang mobil itu terdapat gerobak. Gerobak itu berada di samping pintu utama menju ke pasar tersebut. Gerobaknya berwarna putih kombinasi tulisan berwarna merah dan berkaca. Tulisan itu berbunyi “Bubur Ayam Bejo Spesial Kosambi 24 Jam”.
Gerobak Bejo di depan Pasar Kosambi itu merupakan salah satu kuliner yang populer di Bandung. Kedainya mudah dicari karena tepat di tepi Jalan Ahmad Yani (Kosambi). Penjualnya siap melayani pelanggannya kapan pun.
Pagi itu pun pelanggan datang silih berganti. Mereka sangat menikmati sajiannya makanan yang biasa disajikan untuk sarapan di bawah terpal plastik berwarna biru. Mereka duduk di kursi panjang menghadap ke Jalan Ahmad Yani yang terlihat sudah sibuk.
Bubur di sini dalam penyajiannya tanpa menggunakan topping kerupuk dan kacang kedelai seperti kebanyakan di kota ini. Sewiran cakue dan ayam menutupi mangkuk dan ada sambal yang rasanya pedas.
Ada dua macam makanan yang terbuat dari beras ini ditawarkan, yang pertama biasa yang harga seporsinya Rp 10.000. Adapun jenis kedua adalah yang spesial, dibanderol Rp 15.000. Bedanya spesial dengan yang biasa adalah penambahan ampela dan telur.
Bubur Bejo Buka 24 Jam
Jika ingin menikmatinya sambil menikmati kesibukan Pasar Kosambi sebaiknya datang pada pagi hari. Gerobak ini pun buka pada malam hari. Berbeda pada pagi hari, pengelola menyediakan kursi plastik untuk pengunjung yang kerap ramai menikmati bubur ini.
Gerobak ini buka 24 jam untuk memuaskan penggemarnya. Mereka menggunakan sistem pergantian shift. Pagi itu pun shift dilakukan untuk menggantikan petugas yang malam hari oleh petugas yang pagi hingga siang hari. Selangseng bubur dinaikan ke gerobak menggantikan langseng yang sudah kosong. Sebanyak 25 kg beras mereka habiskan untuk melayani pelanggannya .
Gerobak yang berada di Jalan Ahmad Yani sudah ada sejak tahun 2000. Gerobak ini merupakan cabang di Jalan Baranangsiang yang berdiri pada 1978. *