DI Kota Bandung tidak hanya ada mal, pasar tradisonal, dan pasar modern. Di Bandung juga ada pasar yang menjual barang-barang elektronik. Tak hanya barang elektronik tapi juga komponennya seperti pcb, transistor, kabel, dan lain-lain. Salah satuanya adalah Pasar Cikapundung Elektronik atau Cikapundung Electronic Center (CEC) yang terletak di Jalan ABC.
Pasar tersebut sudah lama berdiri. Tidak hanya orang Bandung yang mengenalnya tapi juga dari daerah lain. Mereka datang tidak hanya membeli barang elektronik, tapi juga menservis barang yang sudah rusak.
Di Pasar Cikapundung Elektronik, di antara gerai-gerai yang menawarkan barang elektronik juga menawarkan jasa servis barang elektronik. Harganya tergantung negosiasi pengunjung dan penyedia jasa servis tersebut.
Pasar ini tidak jauh dari toko-toko elektronik di Jalan ABC. Persisnya di belakang Gedung PLN di Jalan Asia Afrika. Sedangkan ke Jalan Braga hanya beberapa meter saja dari pasar ini. Begitu juga ke Jalan Naripan.
Cikapundung Elektronik Semakin Semarak
Pasar ini semakin semarak karena di Lantai III sudah menjadi pusat perdagangan barang seni dan antik. Dalam soft launching pasar tersebut hadir Wali Kota Bandung yang kala itu masih dijabat Ridwan Kamil. Soft launching-nya berlangsung pada Minggu (6/10/2013).
Dikutip dari Tribun Jabar, Senin, 7 Oktober 2013, Ketua Asosiasi Pedagang Seni dan Antik (APSA) Kota Bandung, Danny Yudiana, mengatakan, dari 118 kios yang diisi oleh para pedagang barang seni dan antik, sebanyak 70 persen dulunya adalah pedagang kaki lima (PKL). “Sebagian besar dari Cihapit, Tegallega, dan ada juga dari kota-kota pinggiran Bandung,” ujarnya.
Disebutkan, Lantai 3 di CEC sudah tidak berfungsi sejak 8 tahun sebelum pasar seni itu berdiri. Kondisinya selalu sepi dan mencekam karena dibiarkan kosong. Para pedagang memanfaatkan lantai tersebut agar bermanfaat.
Menurut Tribun Jabar, Ridwan pernah berjanji melobi agen-agen tur dan travel untuk menambahkan agenda kunjungan ke Pasar Seni dan Antik Cikapundung ini dalam jadwal tur. Ia berharap pasar ini bisa jadi daya tarik wisata baru di Kota Bandung. Ia bahkan berjanji mempromosikan pasar ini melalui akun Twitter pribadinya, @ridwankamil. *