COVID-19 Meningkat Masyarakat Diimbau untuk Tidak Panik!

SERBA BANDUNG – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan terkait perkembangan COVID-19, meskipun terjadi peningkatan kasus, masyarakat diimbau untuk tidak panik.Budi Gunadi Sadikin
“Ini (Covid-19) adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik,” kata Kemenkes usai menghadap Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 3 Juni 2025.
“Varian Covid-19 yang terdeteksi saat ini adalah subvarian Omicron JR1, yang memiliki tingkat fatalitas rendah,” kata Budi.
Sebelumnya, Kemenkes mencatat terdapat temuan 7 kasus Covid-19 di Indonesia. Kasus tersebut tercatat pada minggu ke-22 tahun 2025, tepatnya tanggal 25-31 Mei.
Kemenkes juga menginformasikan melalui rilisnya, bahwa telah terjadi peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia seperti Singapura, Thailand, Hongkong dan India.
Tren kenaikan kasus Covid-19 tersebut terjadi di tengah tingginya mobilitas masyarakat, termasuk dari Indonesia, yang diperkirakan akan bepergian untuk menghadiri berbagai agenda internasional.
Baca juga: Bantuan Sembako dan Program Keluarga Harapan Ditengarai 45 Persen Tidak Tepat Sasaran!
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan hingga minggu ke-19 tahun 2025 kondisi penyebaran virus masih dalam batas aman.
“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman. Surveilans penyakit menular, termasuk COVID-19, terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” ujar Aji di Jakarta, Senin 19 Mei 2025.
Di Singapura, lonjakan kasus tercatat namun masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun. Varian yang bersirkulasi di sana merupakan turunan dari JN.1, yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.
Menanggapi hal ini, Aji menegaskan bahwa pemerintah belum memberlakukan pengetatan akses keluar-masuk negara. Namun, pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP).
Baca juga: Presiden Prabowo Bertekad Tegakkan Hukum Tanpa Kompromi dan Tanpa Pandang Bulu
Hingga saat ini, belum ada larangan perjalanan ke luar negeri, tetapi masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama jika berencana bepergian ke negara yang sedang mengalami lonjakan kasus.
“Kami mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara tujuan, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di sana, dan menunda perjalanan apabila tidak mendesak atau dalam kondisi kurang sehat,” ujarnya dikutip dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan juga terus mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat batuk pilek, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas atau flu.
Selain itu, vaksinasi booster COVID-19 tetap direkomendasikan, terutama bagi mereka yang belum mendapatkannya atau termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.
“Masyarakat tidak perlu panik, namun kewaspadaan tetap penting. Kami pastikan langkah-langkah deteksi dini, pelaporan, dan kesiapsiagaan terus kami jalankan untuk menjaga situasi nasional tetap aman,” tutur Aji.***