DI Auditorium Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, terdapat diorama yang menarik. Di antaranya dua buah diorama bisa disaksikan pengunjung yang tertarik pada perjuangan pahlawan Bansa Indonesia. Yang pertama adalah diorama Dewi Sartika, dan diorama peristiwa heroik Bojong Kokosan.
Diorama pahlawan pendidikan untuk kaum perempuan itu diresmikan bertepatan dengan hari kelahiran Raden Dewi Sartika yaitu 4 Desember. Dewi Sartika sendiri lahir pada 4 Desember 1884 dan wafat pada 11 September 1947 di Tasikmalaya, saat berusia pada 62 tahun.
Diorama Dewi Sartika Saat Mengajar
Diorama tersebut menceritakan Dewi Sartika sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di Sekolah Kaoetamaan Istri pada 1914. Sedari kecil Dewi Sartika sudah memiliki bakat dan kemampuan untuk maju. Dia sering mengajak anak-anak pembantu di Kepatihan untuk belajar baca tulis dan Bahasa Belanda. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting dijadikannya alat bantu belajar.
Dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden Somanagara. Meskipun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah-ibunya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika di sekolah Belanda.
Dewi Sartika mendapat anugerah gelar kehormatan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. Gelar kehormatan tersebut diberikan pada 1 Desember 1966 dan disahkan melalui SK Presiden RI No.252 Tahun 1966.
Diorama Dewi Sartika digagas Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional (BPKSNT) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bersama sejumlah komunitas menggagas diorama tersebut. BPKSNT selama ini menjadi pengelola museum yang berada di bawah Monumen Pernjuangan Jawa Barat itu.
Diorama tersebut dibuat guna lebih mengenalkan tokoh pendidikan ini kepada generasi penerus bangsa.
Selain Diorama Rd Dewi Sartika, diorama laian yang baru di museum itu diorama mengenai Peristiwa pertempuran paling fenomenal setelah Pertempuran Surabaya, yaitu “Palagan Bojong Kokosan Desember 1945”. Diorama tersebut lengkap dengan replika senjata yang dipakai untuk bertempur kala itu. *