Es Lilin adalah es krim tradisional khas Bandung. Penganan menyegarkan ini kembali banyak dijual di Bandung. Es ini nyaris menghilang akibat penganan sejenis yang pemasarannya lebih gencar. Merek-merek terkenal yang dijual di toko-toko menggerus keberadaan es krim tradisonal tersebut.
Es inisudah lama dikenal orang. Biasanya orang yang menjualnya menggunakan gerobak dorong atau menggunakan termos khusus es. Para penjual berkeliling masuk kampung ke kampung lain. Banyak juga yang sengaja nongkrong menunggu pembeli di sehuah tempat swperti di sekolah-sekolah.
Saking populernya penganan ini, seseorang menciptakan lagu berjudul “Es Lilin”. Dalam Wikipedia disebutkan pencipta lagu ini NN alias tidak ada penciptanya. Pada 1988, Nining Maida mempopilerkan lagu ini. Lagu rakyat tersebut kembali hits setelah dinyanyikan oleh pengsung lagu “Kalangkang”ini.
Es ini dalam Wikipedia disebutkan adalah makanan penyegar berupa es dengan batang kayu sebagai alat untuk dipegang. Makanan ini dibuat dari cairan minuman berwarna dan berasa (seperti jus jeruk, durian, nangka, stroberi, kopyor, atau yang lainnya sesuai selera) yang diberi batang kayu lalu dibekukan.
Dalam pembuatannya, penjual es ini mencetak es dalam cetakan terbuat dari seng berbentuk per segi panjang. Ukurannya tergantung selera, biasajya panjangnya tidak lebih dari 20 cm. Adapun lebarnya bisa 5 cm. Cetakan itu diisi cairan yang merupakan campuran dari racikan es. Kemudian cetakan itu dimasukkan ke lubang kayu yang berbentuk kotak seukuran cetakan tersebut. Di bawah kayu tersimpan balok-balok es dan garam untuk membekukan cairan itu.
Potongan Lirik Lagu Es Lilin
Sekarang penjual es lilin dalam pengelolaannya lebih moderen. Banyak sekarang penjual es ini yang bermerek. Satu di antaranya adalah Es Likliki. Es Likliki menggabungkan cita rasa tradisional dan modern sehingga menghasilkan rasa dan tekstur yang sangat lembut dan tidak ada tandingannya.
Es Likliki dalam lamannya menyebutkan es buatan mereka terbuat dari 100 persen buah-buahan segar dan 100 persen gula pasir alami, tanpa menggunakan perisa rasa buah buatan dan pemanis sintetis, sehingga rasanya sangat segar, nikmat, dan tentunya sehat dikonsumsi.
Di bawah ini adalah potongan lirik lagu “Es Lilin” yang terkenal itu.
Es lilin mah didorong-dorong. Dibantun mah dibantun ka Sukajadi. Abdi isin ceuceu samar kaduga. Sok sieun mah aduuh henteu ngajadi
Es lilin mah ceuceu buatan Bandung. Dicandakna geuningan ka Cipaganti. Abdi isin jungjunan duh bararingung. Sok inggis mah aduuh henteu ngajadi
Itu saha dunungan nu nungtun munding. Digantelan geuning ku saputangan. Itu saha dunungan ku ginding teuing. sing horeng mah aduh geuning jungjunan.