Farhan Gowes Tinjau Jalur BRT Beberapa Titik Dinilai Cukup Mengkhawatirkan

SERBA BANDUNG – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau jalur-jalur yang akan dilalui BRT (Bus Rapid Transit), mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga Asia Afrika.

Jalur yang dipantau, antara lain melewati kawasan Jalan Ahmad Yani (Kosambi-Cicadas), lalu ke Jalan Terusan Jakarta, lalu menuju Jalan Asia Afrika melintasi kembali Jalan Ahmad Yani.

“Proyek BRT dari pemerintah pusat yang dibiayai oleh World Bank ini sudah mulai berjalan. Kalau Bapak-Ibu lihat di sepanjang Jalan Ahmad Yani sampai ke Asia Afrika, sudah ada patok-patok merah bertuliskan ‘BRT 1’,” ujar Farhan di sela-sela peninjauan, Rabu 23 April 2025.

Baca juga: Job Fair 2025 Bedas EXPO 2025, Catat Tanggalnya di Sini!

“Kami sedang melakukan survei untuk mengetahui seperti apa dampaknya bagi masyarakat. Dengan bersepeda, kami berhenti di beberapa titik halte dan melihat langsung bagaimana arus lalu lintas akan terpengaruh,” jelasnya.

Hal ini dilakukan untuk mengkaji langsung dampak sosial dan ekonomi yang mungkin timbul, serta mengamati potensi kemacetan akibat keberadaan halte.

Dilansir dari laman Dishub Jabar, agar tidak mengganggu lalu lintas, bus BRT Bandung Raya maksimal berhenti menurunkan penumpang selama dua menit. Selain dilengkapi CCTV di dalam bus, pergerakan bus juga akan dipantau di ruang operasional. 

Proyek BRT Bandung Raya mulai dibangun awal tahun 2025. Kemudian dilanjutkan tahap II pada 2026, dan operasional seluruhnya akan dimulai tahun 2027. 

Angkutan transportasi massal BRT Bandung Raya akan mempunyai jalur khusus sepanjang 21 kilometer yang terbentang melewati wilayah Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. 

Baca juga: Pemkot Bogor Selenggarakan Audisi Pengamen Jalanan

Untuk diketahui, di Kota Bandung, akan dibangun total 34 halte BRT. Dari hasil peninjauan, Farhan menyebut, beberapa titik yang dinilai cukup mengkhawatirkan berada di sepanjang kawasan Kosambi hingga Cicadas, karena potensi kepadatan lalu lintas yang lebih tinggi di daerah tersebut.

Pembangunan BRT ini diharapkan bisa menjadi solusi transportasi massal yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan nyaman bagi warga Kota Bandung, dengan tetap memperhatikan aspek sosial di sepanjang jalur yang akan dilintasi.

BRT adalah sistem angkutan umum bus yang memiliki jalur khusus yang terpisah dari lalu lintas umum. Jalur khusus ini biasanya ditandai dengan pembatas beton dan hanya bisa dilalui oleh bus BRT. 

Keunggulan BRT adalah perjalanan yang lebih cepat karena terhindar dari kemacetan dan dapat mengangkut banyak penumpang dalam satu waktu.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *