JALAN-jalan di Jalan Kalimantan, Kota Bandung, tak hanya bisa menikmati rimbunnya pepohonan, tetapi juga bisa menyaksikan gedung tua yang masih terurus, dan indah jika dipandang. Gedung tersebut adalah Detasemen Markas Komando Militer (Denma Kodam) III/Siliwangi. Dulu namanya Gedong Sabau.
Tampak depan dan tampak samping gedung ini memang enak dipandang. Cat putih yang dominan di bangunan yang banyak jendelanya ini mempertegas kekokohan gedung ini. Dari kejauhan gedung yang berpagar tinggi ini sangat terlihat seperti bangunan tua di Bandung lainnya yang bergaya Eropa.
Gedong Sabau (Detasemen Markas Komando Militer (Denma Kodam) III/Siliwangi). | Foto serbabandung.com #serbabandung
Di kawasan Jalan Kalimantan dan sekitarnya, bagi yang senang melihat gedung-gedung tua (cagar budaya), adalah kawasan yang tepat. Di samping gedung ini tepatnya di Jalan Belitung terdapat bangunan bekas sekolah orang-orang Belanda yang sekarang digunakan oleh SMA Negeri 3 dan 5.
Jalan sedikit ke Jalan Aceh, di sana ada Markas Kodam III Siliwangi yang juga kental dengan gaya Eropanya. Gedung yang berdiri pada 1981 tadinya disebut Paleis van de Legercommandant atau istana panglima tertinggi militer.
Penyelesaian gedung Detasemen Markas Komando Militer (Denma Kodam) III/Siliwangi ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Dibangun pada 1908 dan baru bisa rampung pada 1913. Gaeung ini dirancang oleh arsitek VL. Slors. Gedung awalnya berfungsi sebagai gedung markas pusat komando militer Belanda.
Pembangunan gedung itu masih dari bagian pemindahan ibu kota Hindia Belanda dari pesisir ke pedalaman. Pemindahan itu menyusul kekalahan Belanda dari pasukan Inggris pada 1811. Bandung dipilih karena berada di dataran tinggi. Saat itu Bandung akan dijadikan pusat pertahanan militer sekaligus pemerintahan sipil.
Belanda memindahkan Departemen Peperangan/Pertahanan (Departement van Oorlog/DVO) dari Batavia ke gedung Detasemen Markas Komando Militer (Denma Kodam) III/Siliwangi sekarang. Gedung itu oleh masyarakat Bandung disebut Gedong Sabau. Dalam bahasa Sunda, sabau berarti satu bau=7.096 m2. Gedong Sabau dibangun di lahan seluas tujuh hektare.
Jadi jika melewati Jalan Kalimantan jangan lupa menyempatkan diri berhenti di depan gedung itu untuk sekadar menikmati bangunan yang memiliki historis yang panjang. Berjalan kaki lebih baik lagi karena bisa menyaksikan gedung itu dari dekat, meski hanya dari luar pagar yang tinggi. *
Gedong Sabau
- Gedung ini mulai dibangun pada 1908
- Baru bisa rampung pada 1913 Gaeung ini dirancang oleh arsitek V L Slors
- Gedung awalnya berfungsi sebagai gedung markas pusat komando militer Belanda
- Pembangunan gedung itu masih dari bagian pemindahan ibu kota Hindia Belanda dari pesisir ke pedalaman
Bahan tulisan
Pikiran Rakyat Minggu 7 Oktober 2012
http://archive69blog.blogspot.co.id/2014/03/gedung-detasemen-markas-kodam.html#ixzz3uUcxeF9G