Gedung Rumentang Siang, Gedung Kesenian Dekat Kosambi

KOTA Bandung adalah kota yang memiliki banyak seniman kreatif yang melahirkan karya-karya yang patut diancungi jempol. Seni tari, seni pertunjukan, dan seni lainnya kerap mewarnai hiruk pikuk kota metropolitan ini. Gedung tempat mereka berkreasi salah satunya di Gedung Rumentang Siang.

Gedung Rumentang Siang terletak di Jalan Baranangsiang, Kota Bandung, Jawa Barat. Tak jauh dari Pasar Kosambi. Gedung ini merupakan gedung kesenian yang sudah lama berdiri.

Gedung Rumentang Siang merupakan cagar budaya yang harus dipelihara. Selain tempat berkesenian di Baranangsiang, di Jalan Naripan juga ada Yayasan Pusat Kesenian (YPK). Tempat ini pun kerap digunakan untuk pagelaran pada seniman Bandung.

Gedung Rumentang Siang sudah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda. Gedung ini berdiri pada 1925. Namanya Rivoli Theater, kerap digunakan untuk tempat pertunjukan opera, dan pertunjukan film.

Atas inisiatif Gubernur Jawa Barat saat itu, Solihin GP mengubah fungsi gedung ini menjadi gedung kesenian. Perubahan iti terjadi pada 1975. Tempat tersebut menjadi tempat berekspresi seniman-seniman Bandung.

Gedung Rumentang Siang Berkapasitas 347 Penonton

Gedung Kesenian Rumentang Siang di Baranangsiang, Kosambi, Bandung. Tempat ini dulunya bernama
Rivoli Theater, kerap digunakan untuk tempat pertunjukan opera, dan pertunjukan film.
Rumentang Siang memiliki kapasitas 347 penonton. Luas panggungnya sekira 8×12 meter per segi. | Foto serbabandung.com #Serbabandung

Menurut okezone.com nama gedung kesenian ini merupakan pemberian penyair Wahyu Wibisana. Rumentang Siang berarti rentang-rentang siang dalam bahasa Sunda atau menyambut pengunjung. Namun dalam laman tersebut disebutkan ada yang mengatakan bahwa artinya adalah samar-samar terlihat dari jauh.

Gedung Rumentang Siang memiliki kapasitas 347 penonton. Luas panggungnya sekira 8×12 meter per segi.

Hingga tahun 1982, berbagai kesenian unggulan daerah di gelar di tempat ini. Pengelola gedung ini juga pernah bekerja sama dengan beberapa negara seperti Japan Foundation, British Council, dan kedutaan besar Australia. Kerjasama itu berakhir pada 2000.

Nama-nama besar yang pernah merasakan tampil di GK Rumentang Siang, adalah Arifin C Noer, Nano Riantiarno, Christine Hakim, dan Slamet Rahardjo. *

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *