KABUPATEN Bandung memiliki Gedung Sabilulungan, gedung kebudayaan yang disebut-sebut termegah di Jawa Barat.
Penamaan Gedung Sabilulungan merupakan hasil sayembara penamaan gedung budaya yang terdiri para praktisi seni budaya dan tokoh budayawan Jawa Barat.
Gedung Sabilulungan dibangun pada 2010 dan diresmikan 20 Mei 2014. Lokasinya berada di Jalan Al Fathu-Soreang. Tak jauh dari Kantor Pemkab Bandung.
Selain dibangun panggung pentas seni, di dalam gedung tersedia deretan ruangan untuk cenderamata. Saat masuk ke sana pengunjung disambut patung harimau dan burung berukuran besar.
Tempat pertunjukan ini memiliki kapasitas untuk 800 orang. Gedung ini memiliki tribun atas dan bawah. Sering digunakan untuk pertunjukan seni dan kegiatan lainnya.
Ketika PON XIX di Jawa Barat, gedung ini mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah cabang olahraga binaraga.
Di Komplesk gedung budaya Sabilulungan terdapat Science Center. Gedung Science Center dibangun tiga lantai dengan arsitektur futristik.
Dekat Gedung Sabilulungan ada “Dinosaurus”
Di depan gedung sebuah patung Dinosaurus menyambut para pengunjung.
Science center merupakan museum masa depan dan masa lalu. Mulai terbentuk kawasan Bandung hingga kuliner tersaji di lantai satu.
Di lantai dua terdapat perpustakaan digital, foto-foto ilmuwan, dan alat peraga ilmu pengetahuan.
Perjalanan ke luar angkasa tersaji di lantai 3 yang dilengkapi 4D Cinema.
Di samping Science Center terdapat Gedung Bale Rame. Gedung pertunjukan terbuka (dome) ini bisa menampung 3.000 orang.
Bangunannya unik tanpa dinding. Atapnya berundak dua. Konstruksinya dari besi. Dari gedung ini pengunjung bisa melihat pemandangan pegunungan dan hamparan sawah.
Dome ini cocok untuk pertunjukan seperti wayang golek, pameran, atau aktivitas lainnya.
Menara Sabilulungan dibangun setinggi 99 meter dengan filosofi Asmaul Husna.
Dari empat lantai gedung tersebut, rencananya di lantai satu untuk perkantoran, lantai dua untuk foodcourt ,dan lantai 3 untuk pelayanan publik.
Di lantai paling atas, bisa digunakan untuk melihat pemandangan Kabupaten Bandung dari ketinggian.
Warga yang berkunjung ke menara itu bisa berswafoto dengan latar pemandangan tersebut.
Nama menara tersebut sperti yang ditulis di bagian depan gedung tersebut adalah Munara Sabilungan 99.
Tulisan besar itu berwarna putih dengan background warna putih.
Munara sendiri adalah bahasa Sunda yang berarti menara. Adapun sabilulungan adalah bahasa Sunda yang berarti gotong royong.
Angka 99 yang tertera adalah merupakan filosofi Asmaul Husna.
Skywalk dan Menara Sabilulungan diproyeksikan menjadi ikon yang akan menyambut pengunjung saat keluar Tol Soroja.
Skywalk merupakan pembangunan infrastruktur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung tahun anggaran 2019. *