Gubernur Pramono: Banjir di Jakarta Disebabkan Tingginya Curah Hujan, Kiriman Air dari Hulu, serta Rob!

SERBA BANDUNG – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan banjir kali ini disebabkan oleh tingginya curah hujan, kiriman air dari wilayah hulu, serta rob yang menyebabkan luapan di Kali Ciliwung dan beberapa sungai lainnya.

Hal itu diungkapkan Pramono, saat meninjau pengerukan Kali Irigasi Bekasi Tengah di Kelurahan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur, pada Senin 7 Juli 2026.

“Ini pertama kalinya dalam kepemimpinan saya mengalami banjir yang terjadi secara bersamaan, yaitu banjir kiriman, banjir karena hujan lokal di Jakarta, dan banjir akibat rob,” kata Pramono.

“Banyak warga mungkin tidak tahu bahwa permukaan air laut baru turun pukul 20.20 tadi malam. Saat itulah kami mengoperasikan sekitar 600 unit pompa. Mudah-mudahan, apa yang dilakukan Dinas SDA dan para wali kota dapat membuahkan hasil yang baik dalam penanganan banjir,” ungkapnya.

Baca juga: BMKG Mengajak untuk Mengenali Megathrust, BPBD Kota Bandung Belum Terbentuk!

Banjir di Jajarta mengakibatkan ratusan warga mengungsi di berbagai tempat. Update info Genanangan per tanggal 07 Juli 2025 s/d Pukul 21:00 WIB, BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 16 RT.

Jalan Tergenang terdapat 3 Ruas Jalan yang terdiri dari:

  1.  Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan, Jakarta Barat
    Ketinggian: 15 cm
  2.  Jl. Perumahan Green Garden ( MCD), Kel. Kedoya Utara, Jakarta Barat
    Ketinggian: 10 cm
  3. Jl. Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya, Jakarta Barat
    Ketinggian: 10 cm.

BPBD DKI juga mencatat sebanyak 337 jiwa mengungsi di Cipinang Melayu, 156 jiwa mengungsi di Karet Tengsin, 119 jiwa mengungsi di Kampung Melayu. Para pengungsi sementara ditampung di masjid dan gedung sekolah yang dijadikan posko darurat.

BPBD DKI telah mengerahkan personel ke lapangan untuk memantau kondisi genangan, sekaligus berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta jajaran lurah dan camat.

“Fokus utama kami adalah menyedot air yang menggenangi permukiman, memastikan tali-tali air dan saluran berfungsi, serta mendistribusikan bantuan dasar untuk warga terdampak,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan.

Baca juga: Presiden Prabowo: Kepolisian Jangan Sekali-kali Mengecewakan Rakyat!

Di sisi lain, Dinas Sosial DKI Jakarta terus menyalurkan bantuan makanan dan sandang kepada warga terdampak. Kepala Suku Dinas Sosial di masing-masing wilayah telah berkoordinasi dengan para lurah dan camat untuk menjamin distribusi berjalan tepat sasaran.

Pemprov DKI juga bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI untuk mendistribusikan bantuan tambahan, terutama ke wilayah yang terdampak cukup parah seperti Kecamatan Jatinegara, Kramat Jati, dan Cawang.

Bantuan yang disalurkan antara lain makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, dan pakaian layak pakai. Pemprov DKI Jakarta menargetkan seluruh genangan surut dalam waktu singkat, serta memastikan seluruh unsur pemerintah daerah dalam keadaan siaga penuh untuk menjamin keselamatan dan kebutuhan dasar warga.

BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, masyarakat dapat segera menghubungi nomor telepon 112. Dengan layanan gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *