Inflasi Kota Bandung Mei 2025 Lebih Rendah Dibanding Jawa Barat Maupun Nasional

SERBA BANDUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung merilis data inflasi Mei 2025. Secara tahunan (year-on-year), inflasi Kota Bandung tercatat sebesar 1,16%, lebih rendah dibanding Jawa Barat (1,47%) maupun nasional (1,60%).

BPS juga menyampaikan bahwa Inflasi sejak awal tahun (year-to-date) juga masih terkendali di angka 0,66%, menjadi yang terendah di antara 10 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Sesuai data BPS,  Kota Bandung mencatat sejumlah capaian positif di bidang ekonomi dan sosial pada periode terbaru.

Sejumlah indikator utama seperti inflasi, tingkat penghunian kamar hotel (TPK), dan indeks ketimpangan gender menunjukkan tren yang menggembirakan.

Baca juga: SPMB Jalur Domisili dan Zonasi Apa Bedanya? Simak di Sini Penjelasannya!

Pada Mei 2025, Kota Bandung mengalami deflasi sebesar 0,35% secara bulanan (month-to-month), lebih baik dari rata-rata Jawa Barat (-0,32%) dan nasional (-0,37%).

Komoditas penyumbang utama deflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan penurunan harga signifikan pada bawang putih, cabai merah, dan bawang merah.

Sementara itu, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Kota Bandung pada April 2025 mencapai 51,65%, naik 19,88 poin dari Maret 2025 dan meningkat 0,96 poin dibanding April 2024.

Capaian ini jauh di atas TPK Provinsi Jawa Barat (38,07%) dan nasional (36,75%), menandakan pemulihan positif di sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

Kenaikan ini ditopang oleh momen libur Hari Raya Idulfitri serta pelaksanaan berbagai festival musik dan kuliner yang berlangsung pada akhir April 2025.

Komoditas penyumbang utama deflasi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan penurunan harga signifikan pada bawang putih, cabai merah, dan bawang merah./bandung.go.id

Baca juga: Bandung Lautan VW Jadi Magnet Wisata Otomotif!

Sedangkan pada aspek sosial, BPS Kota Bandung mencatat perbaikan dalam indikator kesetaraan gender.

Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kota Bandung tahun 2024 tercatat sebesar 0,244, turun 0,031 poin dibanding tahun sebelumnya.

Penurunan ini menunjukkan membaiknya kondisi kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, terutama dalam hal pendidikan, kesehatan reproduksi, dan partisipasi ekonomi.

Indeks Pembangunan Gender (IPG) juga meningkat menjadi 95,38 pada 2024, mencerminkan penyempitan kesenjangan pembangunan antara laki-laki dan perempuan, termasuk dari sisi pendidikan, usia harapan hidup, dan pengeluaran per kapita.***

Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *