Insiden Pembagian Minuman Beralkohol di Acara lari Pocari Sweat Run 2025, Berbuntut Panjang!

SERBA BANDUNG – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan perintahkan Tim Yustisi Penegakan Perda atas insiden dugaan pembagian minuman beralkohol saat acara lari Pocari Sweat Run 2025 yang digelar akhir pekan lalu.
Tim dipimpin Wakil Walikota Bandung akan segera memanggil tiga pihak yang diduga terlibat, yakni salah satu perusahaan, komunitas dan pihak penyelenggara dari Pocari.
Tindakan tersebut memicu kegaduhan di masyarakat. Saat beredarnya postingan beberapa video dan foto yang menampilkan pembagiam minuman beralkohol jenis bir oleh salah satu komunitas kepada peserta, dalam ajang lomba lari di Kota Bandung, Jawa Barat, pada 19-20 Juli 2025.
Unggahan video dan foto tersebut sempat viral di media sosial dua hari usai acara lomba lari berlangsung. Insiden terjadi memperlihatkan aktivitas pembagian bir oleh komunitas tertentu di salah satu titik rute lomba.
Baca juga: Bandung Terang Benderang Harapan Warga Saat Ini!
Insiden yang merusak citra Kota Bandung ini, mengundang reaksi dari Wakil Ketua DPRD Jawa Barat H. Siti Muntamah istri dari Almarhum H. Oded Danial mantan Wali Kota Bandung.
Pada akun resminya Siti Muntamah prihatin dan menyayangkan kegiatan maraton tersebut tercoreng oleh tindakan picik dengan membagikan minuman keras oleh sekelompok orang. Ia pun mendesak Pemerintah Kota Bandung segera mengambil langkah tegas.
“Pemerintah sebagai pelindung, pengayom dan pengambil kebijakan, harus berani mengambil langkah tegas yang bijak untuk menyelamatkan masyarakat,” ujar Siti Muntamah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Erwin menegaskan, pembagian minuman keras di ruang publik secara terang-terangan melanggar Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2019 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat.
“Tindakan ini juga mencederai norma agama, sosial, dan budaya. Membagi bir di depan umum menormalisasi maksiat, mengajak orang lain pada hal yang dilarang, dan menurunkan martabat pribadi,” kata Erwin di Balai Kota, Kamis, 24 Juli 2025.
Baca juga: Farhan Menegaskan Teras Cihampelas Adalah Amanat yang Harus Dijaga
Ia menerangkan, Kota Bandung memiliki visi ‘Bandung Unggul’ yang salah satu nilai utamanya adalah ‘Agamis’. Sehingga tindakan tersebut sangat bertentangan dengan karakter kota dan berpotensi memicu keresahan sosial, terutama di tengah masyarakat yang religius.
Perwakilan Pocari Sweat, Puspita Winawati menyatakan kekecewaan terhadap insiden tersebut. Pihaknya menyebut, pembagian minuman keras dilakukan tanpa izin dan di luar sepengetahuan penyelenggara resmi.
Ia sangat menyayangkan insiden ini terjadi dan menegaskan bahwa kejadian tersebut telah memberikan dampak yang tidak baik bagi masyarakat dan penyelenggara acara.
“Kami sangat menyayangkan insiden ini terjadi di POCARI SWEAT Run Indonesia 2025, kejadian tersebut telah memberikan dampak yang tidak baik bagi masyarakat dan penyelenggara acara. ini murni tindakan sepihak dari free runners dan pace and place tanpa sepengetahuan kami,” ujar Wina.***