JAVACO, adalah salah satu merek kopi yang melegenda di Kota Bandung.
Lokasi Toko Kopi Javaco di Jalan Kebonjati tidak jauh dari perempatan Jalan Gardujati, Pasirkaliki.
Toko ini juga bersebelahan denga eks Hotel Surabaya. Hanya terpisah oleh Jalan H Basar yang tidak terlalu besar.
Toko ini pun berada di seberang Rumah Sakit Santoso.
Dari berbagai blog yang beredar, yoko ini sudah lama berdiri, yakni pada 1928.
Bangunannya pun masih bergaya lama. Bercat putih dengan kombinasi hijau di jendela dan kusennya. Pintu besi siap menutup jika toko itu tidak sedang berjualan.
Sebuah balkon bercat hijau tegantung khas di gedung berlantai dua ini.
Tidak ada petunjuk dari luar gedung kalau toko itu adalah toko penjual kopi.
Setelah masuk ke toko baru terlihat sebuah stiker berwarna cokelat menempel di triplek berwarna putih yang memisahkan toko dengan ruangan dalam bertuliskan “Kopi Javaco”.
Di bagian lain ruangan itu terdapat 5 mesin penggiling kopi.
Pembeli tinggal menyebut kopi apa yang akan dibeli dan berapa banyaknya.
Pelayan atau bahkan pemilik toko tersebut akan mengambilnya ke ruangan dalam.
Kemudian balik lagi memberikan kopi yang dipesan, dan pembeli membayarnya.
Bungkus Kopi Javaco Menggunakan Kemasan Lama
Pembungkus kopi Javaco masih menggunakan kemasan lama.
Kemasannya terbuat dari kertas yang biasa digunakan untuk membungkus buku oleh murid SD.
Warnanya cokelat. Di bagian atasnya tertulis Rp. Di tengah-tengah terdapat gambar pabrik.
Adapun di atasnya tertulis Javaco dan di bawahnya tertulis Koffie.
Besarnya tergantung pesanan, bisa seukuran seperempat atu saons.
Dikutip dari laman aleut.wordpress.com berjudul Kopi Javaco pada 27 Desember 2014, bahwa Kopi Javaco didirikan oleh Liem Kiem Gwan.
Dalam tulisan Ariono Wahyu yang tergabung dalam komunitas aleut disebutkan Liem Kiem Gwan merantau dari Malang ke Bandung.
Pada awalnya membuka usaha teh dan kopi, namun kemudian lebih fokus pada penjualan kopi saja.
Toko Kopi ini buka tiap hari kecuali Minggu, mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00.