PERKEBUNAN teh Malabar tak kalah indah dan memesona dengan perkebunan teh Rancabali. Perkebunan teh yang masih dikelola oleh PT Perkebunan Nusanatara (PT PN) VIII ini berada di ketinggian 1.550 m di atas permukaan laut dengan suhu 16-26 derajat celsius. Kebun teh Malabar seluas 2.022 hektare ini berada di kawasan Pangalengan.
Pangalengan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung. Dari Bandung jaraknya sekira 45 km. Jika menggunakan kendaraan pribadi dan arus lalu lintas dalam keadaan normal bisa ditempuh dalam 2 jam saja. Kawasan ini berada di selatan Bandung ke arah Banjaran.
Kebun teh Malabar masih berjarak 10 km lagi dari arah pasar Pangalengan. Pelancong tinggal mengambil jalan terus sampai akhirnya menemukan pintu gerbang perkebunan Malabar.
Kebun Teh Malabar Simpan Catatan Sejarah
Kebun teh Malabar selain menawarkan pesona alam juga menyimpan catatan sejarah. Di sini terdapat makam dan rumah peninggalan K.A.R Bosscha. Bosscha adalah pendiri Perkebunan Teh Malabar pada Agustus 1896. Dia juragan seluruh perkebunan teh di Kecamatan Pangalengan.
Bosscha datang ke Indonesia pada 1887 saat berusia 22 tahun dan berperan dalam membangun gedung bersejarah di Bandung, di antaranya Societeit Concordia (Gedung Merdeka), Observatorium Bosscha, dan Technische Hoogeschool (Institut Teknologi Bandung).
Dia lahir pada 15 Mei 1865 di Den Haag, wafat di Malabar, 26 November 1928. Bosscha dimakamkan di tengah-tengah perkebunan Malabar. Tempat ini dipilih sesuai dengan permintaannya.
Rumah peninggalan Bosscha kini dijadikan tempat wisata. PT PN VIII menyediakan wisma, villa, atau guest house bagi para wisatawan. Guest house ini berada di samping Rumah Bosscha.
Di Guest house ini terdapat 11 unit kamar, 9 kamar di atas dan 2 kamar di bawah. Setiap kamar dilengkapi dengan 2 single bed atau 1 twin bed, penghangat ruangan, kamar mandi dengan air panas, dan beranda depan dengan view hamparan hijau perkebunan teh.
Selain guest house yang berdekatan dengan rumah peninggalan Bosscha, di kawasan ini pun terdapat Wisma Melati 1 – 2 yang berkapasitas untuk 50 orang. Ada 7 Rumah Kayu Kelapa yang masing-masing berkapasitas untuk 6-8 orang.
Sejumlah kunjungan wisata ditawarkan PT PN VIII, yakni berjalan-jalan atau tea walk ke Gunung Nini tempat Bosscha dulu mengawasi pekerjaan pemetik, kunjungan ke pabrik ten, arena permainan anak, berkunjung ke rumah bosscha dan makam bosscha yang terkenal.
Bagi yang senang berenang di sana terdapat kolam renang air panas Alami Tirta Camelia yang jaraknya sekitar 15 menit dari tempat penginapan.*
Pingback: 8 Tempat Wisata Di Sekitar Kawah Putih Bandung - Dwidaya Blog