Keramik Jayanti Kiaracondong, Terbentur Harga BBM

SENTRA keramik di Kota Bandung sudah ada sejak zaman kolonial. Perkembangannya mulai terlihat pada  1920-an. Keramik yang dibuat untuk menunjang bahan bangunan, seperti pipa, genting, batu bata, dan lainnya. Adapun daerah yang terkenal sebagai penghasil keramik hias pertama di Kota Bandung adalah Kiaracondong. Lokasinya berada di Jalan Kebon Jayanti, Kiaracondong. Sentra keramik ini mulai dikenal pada 1965. Orang pun menyebut produk dari Jayanti, keramik jayanti Kiaracondong.

Produk industri rumahan ini pernah sangat  digandrungi. Namun lambat laun ketenarannya mulai berkurang karena perajinnya mulai enggan  berproduksi. Mereka menganggap  biaya produksi untuk membuat keramik  semakin mahal.

Satu per satu rumah industri di kawasan tersebut mulai tutup. Produksi keramik pun sudah mulai berkurang. Dari 30 pabrik yang biasa memproduksi keramik di sana kini  hanya tersisa sekitar tujuh pabrik saja.

Perajin keramik di Jalan Kebon Jayanti, Kiaracondong, Kota Bandung. | Foto bandungekspres.co.id

Salah satu penyebab ongkos produksi jadi melambung karena tingginya harga bahan bakar minyak (BBM). Mereka biasanya menggunakan minyak untuk melakukan pembakaran. Apalagi setelah minyak susah dicari karena program konversi minyak ke gas yang dilakukan pemerintah membuat minyak semakin langka.

Perajin mencoba beralih dari pengguanan minyak ke gas. Namun itupun tidak membantu. Biaya produksi pun  tetap mahal. Sejak itulah satu-satu rumah indsutri di kawasan Kiaracondong itu mulai menutup pabrik, dan menghentikan produksinya.

Bahan Baku Keramik Jayanti Kiaracondong Didatangkan dari Sukabumi dan Bangka Belitung

Bagi rumah industri yang masih melakukan produski, mereka melakukan berbagai cara agar proses produski tetap berjalan. Salah satunya adalah dengan mengurangi jadwal produksi, yang biasanya satu minggu menjadi lima hari saja, dengan risiko mengurangi pendapatan karyawannya.

Untuk menghasilkan grabah atau keramik yang berkualitas bagus, para produsen mendatangkan bahan baku dari Sukabumi dan Bangka Belitung. Bahan baku dari dua tempat tersebut memiliki kualitas lebih baik daripada bahan baku yang ada di wilayah kota Bandung seperti di Nagreg, Kabupaten Bandung. *

Sumber: http://www.wisatabdg.com/2015/02/sentra-kerajinan-keramik-kebon-jayanti.html
http://bandungekspres.co.id/2015/terbebani-biaya-produksi/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *