Jalan Oto Iskandardinata adalah satu di antara pusat bisnis yang ramai di Bandung. Apapun keperluan di sini tersedia. Keberadaan Pasar Baru menjadikannya kawasan ini populer bagi yang suka belanja. Jangan lupa juga di sini terdapat kuliner melegenda dan populer bagi warga Bandung.
Kuliner melegenda di Jalan Oto Iskandardinata yang populer bagi pecinta masakan Palembang adalah pempek Faisal. Kedainya tidak terlalu besar namun sangat mudah terlihat dari jalan. Dekat dengan perempatan Jalan Kalipah Apo dan Jalan Oto Iskandardinata.
Menurut pemiliknya, Opit, pempek ini sudah berdiri pada 1978. “Lumayan sudah lama juga. Ya sekitar tahun 70-an,’” kata Opit sambil melayani pembeli di kedainya.
Kedai Faisal yang pada Sabtu (12/8/2018) siang penuh oleh pengunjung yang sedang makan dan antre giliran. Buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga pukul 21.00. “Kalau tutupnya tidak tentu tergantung dagangannya sudah habis atau tidak,” kata Opit.
Kedai Faisal menjual berbagai pempek yakni kapal selam, adaan, lenggang, dan kelesan. Penyajiannya sepeti pempek biasa lainnya diberi kuah cuka dan ditamban bihun serta mi.
Kuliner Melegenda Roti Sidodadi
Bagi yang suka roti ada roti jadul di Jalan Oto Iskandardinata 225. Berada di deretan toko-toko di sana. Namanya Roti Sidodadi. Konon toko ini sudah berdiri pada akhir 1960-an. Tokonya pun masih belum berubah sejak jaman dulu seperti toko-toko kebanyakan di jalan tersebut.
Kuliner melegenda ini berhasil mempertahankan mutunya karena pembuatan roti ini tanpa bahan pengawet. Pembuatannya masih mengunakan cara lama sehingga tidak mengubah rasanya hingga sekarang.
Roti di sini beraneka ragam seperti roti kornet, keju, dan sosis. Roti jadul pun tersedia di sini, yakni roti gambang, roti krenten atau kismis, dan roti tawar frans. Harganya bervariasi tergantung jenis roti dan ukurannya. Roti sosisnya luar biasa. Sosisnya tidak asal tempal sehingga sangat terasa sosisnya ketika menggigit roti buatan Roti Sidodadi ini.
Satu lagi adalah Lontong Kari Kebon Karet. Kedai lontong kari ini sudah berdiri sejak 1986. Kedai ini tepatnya berada di Jalan Oto Iskandardinata, Gang Kebon Karet No 28 tak jauh dari Gedung Pakuan, kediamannya Guberbur Jabar.
Lontong Kari Kebon Karet berbeda dengan lontong kebanyakan. Lontong di sini kepadatannya proporsional, tidak terlalu keras maupun lembek. Lagi pula saat pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet sehingga daya tahannya hanya 9 jam saja.
Kuah yang disediakan di kedai ini memiliki keistimewaan. Karinya terbuat dari campuran 14 rempah-rempah. Untuk menjaga rasa kari lontong selalu diberi bumbu dalam dua jam sekali.
Satu porsi longtong kari di sini terdiri dari delapan sampai sembilan potong lontong, potongan daging sapi bagian sengkel, daging ayam, kacang, bawang, emping, jeruk purut, kentang, dan telur puyuh.