BAGI penggemar lukisan, di Bandung ada beberapa tempat penjual lukisan murah hingga yang mahal.
Tempatnya sudah dikenal karena harganya terjangkau.
Bahkan beberapa di antaranya menjadi kawasan wisata. Kampung Jelekong misalnya.
Jelekong menjadi sentra pelukis yang ada di Kabupaten Bandung.
Kampung wisata ini berada di Jalan Giriharja, Kelurahan Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ketika memasuki kawasan tersebut, akan terlihat lukisan-lukisan yang dipajang di galeri di sepanjang jalan.
Berbagai aliran dan jenis lukisan bisa dinikmati di sini. Lukisan-lukisan tersebut merupakan jualan para pelukis warga di Kampung Wisata Jelekong.
Pare pelukis rata-rata membandrol lukisannya kisaran Rp 150.000-200.000.
Harga tersebut tergantung besar, jenis, dan lamanya pembuatan lukisan. Harga lukisan murah.
Lukisan untuk menengah ke atas (galeri) harganya bisa lebih mahal.
Di Bandung pun ada penjual lukisan yang menamakan HijauArt Gallery.
Galeri lukisan ini menawarkan lukisan yang harganya terjangkau tapi berkualitas.
HijauArt merupakan pelopor penjual lukisan online di Indonesia.
Galeri ini berpusat dan workshop-nya di Jalan Buahbatu Nomor 50 A.
Lokasinya tak jauh dari tol Buahbatu, kira-kira hanya 700 meteran.
Adapun alamat galerinya di Jalan Tatasurya No. 81, Kompleks Margahayu Raya, Soekarno Hatta.
Galeri HijauArt buka setiap hari, mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB. Sedangkan untuk Toko Online bukanya pukul 09.00 – 21.00 WIB.
Penjual lukisan murah ada yang menggelar di trotoar Jalan Braga.
Harga lukisan di sini bervariasi. Mulai dari harga Rp 75.000 hinga Rp 300.000. Lukisan yang harganya Rp 75.000 ukurannya kertas A4.
Sedangkan yang harganya Rp 300.000 ukurannya lebih besar lagi kira-kira ukuran kertas A3.
Selain penjual lukisan di emperan toko, di Jalan Braga ada beberapa gerai yang khusus menjual lukisan, dan cendera mata lainnya.
Seperti Rumah Seni Ropih. Galeri ini didirikan seniman Ropih Amantubillah yang diresmikan pada Sabtu, 22 Mei 2011.
Rumah Seni Ropih tepatnya berada di Jalan Braga Nomor 43. Arsitektur bangunannya seperti kebanyakan gedung lama di Jalan Braga bergaya art deco.
Rumah seni hampir bersebrangan dengan gedung tua lainnya, yakni Gedung Gas Negara.
Di rumah seni ini, Ropih menyediakan ruang bagi segala macam kreatifitas dan seni.
Harapan Ropih tak hanya pelukis berserta lukisannya yang bisa memanfaatkan galeri ini, tatapi bisa menjabarkan seni dalam bentuk yang lebih luas.
Bagi pelancong yang kebetulan berjalan-jalan di Jalan Asia Afrika mulai dari Kantor Pos Besar hingga Jalan Oto Iskandardinata biasanya berjejer penjual pigura dan pelukis jalanan.
Seperti pedagang kaki lima lainnya, mereka menjajakan barangnya di emperan toko.
Lukisannya bermacam, ada lukisan pemandangan, gedung, orang, dan pasar.
Mereka menjajakan lukisan, dan menawarkan jasa melukis di sana sudah lama berlangsung. Ketika tahun 1980-an, para penjaja lukisan ini sudah berjejer di sini.
Harganya pun bervariasi, tergantung hasil tawar menawar penjual dan pembeli.