KUE putu adalah penganan khas Indonesia. Di Bandung pedagang ini berjualan bekeliling ke kompleks-kompleks, ke perumahan, atau gang-gang. Ada yang menggunakan roda atau pikulan. Biasanya mulai berjualan pada sore hari hingga malam. Namun penjual kue ini kini semakin jarang ditemukan. Terutama di kawasan perumahan elite.
Penjual kue ini memiliki ciri khas untuk menarik perhatian orang. Suara mirip sirine akan terdengar jika penjual kue ini mendekat ke depan rumah. Suara itu dihasilkan dari uap air untuk mengukus kue tersebut. Uap air itu keluar dari tabung atau kotak besar yang memiliki lubang-lubang kecil. Dalam tabung tersebut air dipanaskan.
Kue ini memiliki cara yang unik dalam proses pembuatannya. Kue itu bisa matang karena penasnya uap air. Adonan yang telah dibikin yang dimasukan ke dalam tabung terbuat dari bambu disimpan di atas lubang uap tersebut. Proses menjadikan adonan itu matang hanya membutuhkan waktu sebentar.
Penjual putu sekarang ada yang menggantikan bambu dengan pipa PVC untuk cetakan kue tersebut. Mereka beralasan lebih praktis ketimbang menggunakan bambu.
Adonan kue ini terbuat dari tepung beras yang tidak terlalu halus. Warnanya biasanya hijau muda atau putih. Di dalamnya disertakan gula jawa yang sudah dihaluskan terlebih dahulu. Untuk menambah kelezatan kue ini setelah matang ditaburi kelapa parut. Kombinasi tepung, gula, dan kelapa menjadikan kue ini manis dan gurih.
Kue Putu Merambah ke Malaysia
Kue ini setelah matang biasanya dibungkus daun pisang. Namun sekarang penjualnya lebih banyak yang menggunakan kertas kemudian plastik kresek untuk membungkus kue tersebut. Penggemar kue putu biasanya tidak membeli satu buah tapi bisa 10 buah atau lebih.
Berapa harga kue ini? Relatif terjangkau. Satu buah harganya tidak akan melebihi Rp 1.000. Penjualnya kadang membandrol kue buatannya dengan dipaket, misalnya tiga buah kue putu harganya Rp 2.000. Kadang juga harga putu ini tergantung ukuran kue tersebut.
Kue putu lezat ini tak hanya ada di Bandung. Tetapi, menurut wikipedia, telah merambah ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Dalam laman itu disebutkan meskipun nama dan bentuk kue ini sedikit berbeda, rasanya sama dengan kue putu yang ada di Indonesia. *
Pingback: Penjual Kue Putu, Kue Tradisional yang Makin Jarang Terlihat