PENGUNJUNG masuk ke Warung Nasi Bancakan akan merasakan kesejukan hati. Bukan karena AC atau kipas angin, tetapi sebuah spanduk yang dipajang di atas dekat langit-langit ruman makan itu. Tulisannya begini, “Doa Ti Abah ‘Mugia Gusti Allah anu welas asih maparin ka tamu-tamu sim kuring kesehatan, rejeki, sareng paronyo tuangna…amin'”.
Kata-kata di spanduk itu setiap harinya maknanya tidak pernah berubah. Hanya perubahan kata yang diganti. Begitu juga kain spanduknya. Jika sering ke sana akan terlihat kain spanduk itu tidak selamanya berwarna putih, tetapi bisa kuning, ungu, atau warna yang lain.
Tak hanya doa ti Abah yang menyejukkan, minuman di Warung Nasi Bancakan juga menyejukkan. Minuman tradisional tersedia di sini, seperti es ciangcau, es goyobod, atau es soda gembira. Uniknya minuman-minuman ini disajikan dalam gelas yang modelnya jaman dulu.
Teh dan kopi haneut (hangat) pun tersedia di sini. Untuk melengkapi minuman ini di Warung Nasi Bancakan tersedia kue-kue khas Jawa Barat. Di sini disediakan kue balok, rempeyek, keu bantal, kerupuk aci, atau camilan lainnya seperti gulali dan aromanis.
Ke Warung Nasi Bancakan, rugi kalau tidak makan. Makanan khas Sunda yang dijual di sini benar-benar menu tradisional. Di sini ada menu balakutak, semur jengkol, tutut, ikan asin, sayur lodeh, ayam goreng, perkedel, cumi goreng, ikan goreng, macam-macam masakan berbahan ayam, dan lain-lain.
Pengelola Warung Nasi Bancakan seakan-akan ingin membawa pengunjung ke zaman baheula (dulu). Piring yang digunakan untuk sajian menu-menu di warung ini adalah piring seng. Begitu juga dengan tempat minumnya, bukan gelas melainkan cangkir kaleng.
Belum lagi tempatnya, di sana ada tempat untuk lesehan yang diberi alas tikar dan tempat yang disediakan kursi penjang yang menghadap ke meja tempat menu-menu disajikan.
Sebelum mencicipi makanan-makanan lezat dan minuman menyegarkan, pengunjung kadang harus antre. Pengelola Warung Nasi Bancakan ini memberikan layanan prasmanan. Pengunjung mendapat kebebasan untuk memilih apa saja yang akan disantap sebelum membayarnya di kasir.
Yang unik lainnya di Warung Nasi Bancakan, ketika pengunjung sedang antre disuguhi pemandangan menarik berupa dapur tradisional. Di sana pengunjung bisa melihat hawu (tungku) yang arangnya masih membara. Asap masakan yang muncul dari dapur pun sangat mengundang selera untuk segera menyantap masakan yang telah tersaji di piring seng.
Warung Nasi Bancakan ini dirintis oleh putra asli Garut, Mang Barna. Warung ini mulai buka pada 2007. Setiap hari melayani konsumennya mulai pukul 10.00 hingga 22.00. Kecuali Minggu, warung ini buka pukul 07.00 hingga 22.00. *
Alamat Warung Nasi Bancakan
Jalan Trunojoyo No 62, Bandung
Telepon (022) 4203650
Buka Senin-Sabtu pukul 10.00 hingga 22.00
Minggu pukul 07.00 hingga 22.00