KOTA Bandung juga memiliki pasar kembang. Ada beberapa, seperti di Palasari, Tegallega, dan Wastukencana.
Yang di Wastukencana adalah yang paling dikenal. Pasar Kembang Wastukencana telah lama berdiri. Pasar ini sudah ada pada 1960-an.
Kalau melihat rangkaian bunga ucapan selamat, atau ucapan duka cita dibawa oleh sepeda di jalanan bisa jadi datangnya dari Pasar Bunga Wastukencana.
Bunga papan adalah yang paling banyak dicari oleh konsumen selain bunga rangkai, mawar dan lain-lain.
Pasar Bunga Wastukencana yang memiliki luas lahan sekitar 3.000 meter per segi, bentuknya trapesium tidak beraturan. Sekitar 7 meter persegi merupakan sempadan Sungai Cikapundung.
Sebelum pindah ke Jalan Wastukencana, pasar bunga ini menempati lahan di Jalan Braga di seberang Toko Van Dorp pada 1954.
Toko Van Drop telah berubah nama menjadi Gedung Landmark. Baru pada 1960-an pasar ini berpindah ke jalan Wastukencana.
Kawasan Wastukencana saat itu tidak seperti sekarang. Di sana hanya lahan kosong yang kumuh dan berawa. Tidak ada Kampus Unisba. Juga tak ada Kampus Unpas di dekat pasar kembang tersebut.
Setelah lama berdiri barulah pada 1980-an direnovasi. Saat renovasi terpaksa pedagang bunga harus pindah ke Jalan Rakasuni Bandung.
Pada 1987, nama Pasar Bunga diresmikan oleh Wali Kota Bandung saat itu Ateng Wahyudi.
Menurut Bandung.bisnis.com, Rabu, 2 Januari 2013, pada waktu peresmian Pemerintah Kota Bandung memberikan Surat Keputusan (SK) agar setiap para pedagang memiliki waktu berjualan selama 20 tahun ke depan.
“Sampai pada 2008 lalu SK sudah habis, kemudian Pemerintah Memperpanjang lagi selama 20 tahun sampai batas waktu berjualan kami hingga 2028,” kata Herry Triyono, mantan Ketua Koperasi Pasar Bunga Bandung seperti dikutip Bandung.bisnis.com.
Herry sudah puluhan tahun berjualan di tempat itu.
Nasib Pasar Kembang Wastukencana
Pernah diberitakan oleh Tribun Jabar pada 1 Januari 2013, bahwa pasar ini bakal dijadikan hotel.
Disebutkan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat akan mengembangkan pasar ini mejadi hotel lima lantai.
“Pembangunan hotel untuk mengembangkan pusat usaha bunga rencananya, dua lantai pertama diisi pedagang bunga Wastukencana lama dilengkapi convention hall,” ujar Direktur Utama PD Pasar Bermartabat, Rinal Siswandi kepada Tribun, di Pendopo, Selasa (1/1/2013).
Namun rencana tersebut belum terlaksana hingga 2021. Pedagang sendiri tidak menginginkan di lahan pasar bunga berdiri hotel.
“Kami menolak,” ujar Ketua Koperasi Pasar (Koppas) Bunga Wastukencana Tardjo Rusmana, seperti dikutip inilah.com, Rabu (2/1/2013). *