SERBA BANDUNG – PDAM Subang terungkap menerima Rp600 juta per bulan dari Aqua, meski perusahaan tersebut mengambil sumber air milik mereka, bukan dari PDAM, di luar setoran pajak air tanah yang disetor PDAM ke kas Pemkab Subang sebesar Rp800 juta.

Hal itu terungkap saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) menggelar pertemuan dengan Direksi Aqua, Bupati Subang Reynaldi Putra Andita dan manajemen PDAM Subang, di lansir dari video Youtube Kang Dedi Mulyadi, Kamis 30 Oktober 2025.

Baca juga: KDM: BPK yang Punya Kewenangan Menyatakan Ada Dana yang Diendapkan di Pemprov Jabar

Pembayaran bulanan tersebut didasarkan pada perjanjian kerja sama sejak 1994, saat PDAM sudah memiliki Izin Pemanfaatan Air (SIPA) di lokasi mata air pertama. Meskipun saat ini pihak Aqua mengambil air dari sumur bor di tanah milik pabrik sendiri dan tidak menerima air dari pipa layanan PDAM.

Transaksi ini, menurut pihak Aqua adalah bentuk kompensasi karena potensi pengaruh pengambilan air oleh pabrik terhadap cadangan air PDAM.

Pembayaran kompensasi tersebut masuk ke rekening PDAM Subang, seluruhnya digunakan untuk operasional perusahaan. Selain itu Rp20 juta per bulan diserahkan ke dua desa setempat.

Baca juga: Pemdaprov Jabar Musnahkan Rokok Ilegal, Rokok Elektrik, dan Minuman Beralkohol

Menurut pihak PDAM, pada awalnya menggunakan sumber air yang sama, namun pihak Aqua ingin membangun pipa sendiri, akhirnya dibuat kesepakatan tersebut.

Pada kesempatan itu, KDM menegaskan pihaknya akan mengaudit sehingga posiainya menjadi benar. Pihak desa pun menerima Rp20 juta per bulan dari Rp600 juta yang diterima PDAM, artinya uang ini sudah mengalir sampai jauh, sementara warga di sekitarnya masih mandi pakai air sawah.***