Pemkot Bandung Telah Siapkan Beberapa Titik Lokasi Evakuasi Potensi Gempa Sesar Lembang

SERBA BANDUNG – Pemkot Bandung telah menyiapkan beberapa titik lokasi evakuasi untuk menyelamatkan diri, dari potensi bencana gempa sesar Lembang.
Sesuai Perda Nomor 5 Tahun 2022, beberapa titik yang disiapkan antara lain Taman Tegalega, Stadion GBLA, Gasibu, Alun-alun Kota Bandung, Sabuga, dan Lapangan Olahraga Arcamanik.
“Semua lokasi ini dipetakan agar masyarakat punya rujukan jelas saat harus menyelamatkan diri,” kata Wakil Wali Kota Bandung Erwin dalam talkshow di Radio Sonata, Kamis 21 Agustus 2025.
Menurutnya, ancaman Sesar Lembang telah masuk dalam program prioritas RPJMD Kota Bandung. Salah satu langkah nyata adalah pembentukan BPBD sebagai lembaga khusus penanggulangan bencana, sehingga koordinasi lintas sektor bisa berjalan lebih optimal.
Baca juga: Alun-Alun Bandung Ditutup Selama Empat Bulan!
Langkah konkret lainnya, kata Erwin, adalah pemetaan wilayah rawan gempa bekerja sama dengan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB.
Dengan pemetaan itu, pemerintah dapat memprioritaskan daerah berisiko tinggi untuk pembangunan maupun edukasi masyarakat.
Edukasi kesiapsiagaan terus digencarkan dengan mengadakan simulasi evakuasi di sekolah, kantor, hingga lingkungan warga. Pemerintah mendorong agar latihan tersebut benar-benar dipraktikkan, bukan sekadar teori.
Erwin menambahkan, kolaborasi dengan akademisi dan komunitas menjadi kunci keberhasilan mitigasi. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak panik, tetapi juga tidak lengah.
Baca juga: Whoosh Tabrak Biawak Menyebabkan Keterlambatan Perjalanan
“Kesiapsiagaan bukan berarti menakut-nakuti, melainkan langkah bijak melindungi diri dan keluarga. Mulailah dari hal kecil, seperti tahu jalur evakuasi dan menyiapkan tas siaga bencana,” pesannya.
Erwin pun menyatakan, potensi bencana ini tidak bisa dianggap sepele mengingat letaknya sangat dekat dengan kawasan perkotaan dan padat penduduk.
“Dampak gempa bisa meluas ke infrastruktur, ekonomi, hingga sosial masyarakat. Karena itu, arah kebijakan kami lebih pada upaya preventif dan kesiapsiagaan, bukan hanya responsif,” imbuhnya.***