MENJUAL buku dan majalah bekas bagi Dian (27), penjual buku di Jalan Dewi Sartika, Kota Bandung, bukan sekadar menjual. Ternyata bagi Dian menjual buku bekas itu ada rasa kepuasan. Ada seninya. Menurutnya buku-buku yang dijualnya itu bukan sembarangan buku bekas, tetapi bekas yang masih laku dijual.
“Kadang ada yang menjual buku ke sini covernya bagus belum tentu buku itu laku dijual. Sebaliknya buku yang terlihat lusuh justru laku dijual, bahkan harganya bisa mahal,” kata Dian yang mengaku sudah delapan tahunan berdagang di sana.
Dian terjun ke bisnis buku awalnya ikut pamannya. Namun lama ke lamaan dia tertarik untuk menekuni bisnis ini. Menurut dia belajar itu tidak harus di sekolah. Di jalanan juga, katanya, banyak pelajaran yang bisa dipetik.
Pria berusia 27 tahun yang sudah berkeluarga ini mengaku menggantungkan hidupnya dengan berjualan buku. “Mau gimana lagi. Yang penting kebutuhan keluarga bisa tercukupi. Dan yang penting halal,” katanya saat ditemui di emperan Jalan Dewi Sartika, Sabtu (28/3/2015).
Bursa buku Dewi Sartika menurut Dian sudah ada sejak tahun 1980-an. Di sini buku bekas yang dijual di antaranya majalah, komik jepang, novel, buku komputer, kamus, buku ekonomi, hukum, resep, dan lain-lain. Harganya bervariasi tergantung mutu bukunya. “Kalau majalah bekas biasanya dijual Rp 10.000,” kata Dian.
Untuk mendapatkan buku-buku bekas, Dian biasanya membeli dari orang yang datang ke lapaknya. Bisa juga, kata Dian, datang ke rumah pembeli kalau buku itu benar-benar buku yang biasa dikoleksi. Menurutnya buku yang biasa dikoleksi harganya bisa mahal.
Dian mencontohkan buku yang berjudul Wajah Bandoeng Tempo Doeloe karya Haryoto Kunto. Buku ini kata Dian sudah susah dicari. Harganya juga bisa berlipat dari harga asli. “Banyak yang nyari. Di internet ada yang jual Rp 300.000. Tapi kalau di sini paling Rp 150.000. Tapi sekarang mah lagi ngga ada barangnya,” katanya.
Buku-buku lama memang banyak dicari oleh para pengoleksi buku. Menurut Dian buku-buku ini sangat menguntungkan pedagang, karena kadang penjual buku kepadanya tidak tahu nilai buku yang dijual. “Untung-untungan juga sih,” katanya. *.
D situ juall buku tentang Dewi sartika gk mas
Oh iya , beberapa bulan ini para pedagang buku ini sudah tidak ada di sana. Tapi saat tulisan ini dibuat para pedagang masih menjajakan bukunya di sana. Bila perlu buku-buku bekas, bisa datang ke bursa buku di Palasari. Terima kasih atas kunjungannya ke Serbabandung.com. Terima kasih.
hai kak, mau bertanya apakah pandemi seperti skrg ini, apakah penjual masih berjualan ?
misi kak, mau tanyaa, kalo lg pandemi kaya gini, penjual nya masih pada jualannya nggak yaa? hihi terimakasii
Kayanya masih. Tapi sya nggak bisa memastikan. 🙏🙏🙏