BANDUNG surganya para pemburu kuliner. Jenis kuliner apupun tersedia di sini. Mulai hidangan yang modern hingga yang tradisional. Semuanya ada di kota ini. Termasuk juga Restoran Sunda yang menyajikan berbagai menu khas Sunda, yang baru berdiri maupun yang sudah terlebih dulu ada dan telah melegenda.
Restoran Sunda biasanya menawarkan suasana ke zaman dulu seperti saung, lesehan di tikar, atau kolam ikan mas yang menarik perhatian. Bahkan ada restoran yang perkakasnya menggunakan perkakas zaman dulu, seperti piring seng, cangkir seng, boboko, cukil, atau cara memasaknya di hawu atau tungku.
Restoran Sunda yang berdirinya sudah lama dan melegenda adalah Rumah Makan Ponyo. Rumah makan khas sunda ini telah berdiri sejak 1972. Menu khas sunda yang tersedia di sini antara lain, ayam goreng. Menu ayam goreng rumah makan ini adalah menu yang melegenda. Mereka mengklaim pengunjung akan kembali lagi setelah merasakan ayam goreng khas Rumah Makan Ponyo.
Rumah makan ini ada di beberapa tempat di kota ini seperti di Jalan Malabar No. 60, Jalan Raya Cinunuk No. 186 Cileunyi, Jalan Raya Bandung – Nagreg Km. 35 Nagreg, dan Jalan Raya Bandung – Sumedang Km. 38 Ciherang.
Restoran Sunda di Rancabolang
Rumah Makan Sunda lainnya adalah Rumah Makan Ampera. Tempat makan ini tersebar di kota ini. Namun ada beberapa tempat yang banyak dikunjungi, seperti di Jalan Soerkarno Hata, Ranca Bolang, atau yang di Jalan Soekarno Hatta di Kopo. Rumah Makan Ampera lainnya ada di pusat kota. Di dekat ITC Kebon Kalapa di Jalan Pungkur juga terdapat rumah makan yang menyajikan hidangan khas Sunda.
Rumah makan Sunda di Bandung yang juga banyak pengunjungnya adalah Rumah Makan Laksana. Tempat makan ala Sunda ini di antaranya ada di Jalan Soekarno Hatta No. 395, tak jauh dari persimpangan Jalan Kopo-Soekarno Hatta. Kemudian di Jalan Buahbatu No. 235 dan Jalan Pelajar Pejuang 45 No. 56. Jam buka RM Laksana setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 24.00.
Di pusat kota ada Warung Nasi Ibu Imas. Warung Nasi Ibu Imas buka 24 jam. Warung Nasi Ibu Imas yang terus berkembang dan terkenal membuka cabang yang masih berdekatan. Di Balonggede ada tiga warung. Dua di antaranya saling bersebarangan. Satu warung lagi yang di Jalan Pungkur. *