Sabda Desa Edupark, merupakan salah satu destinasi wisata alam di Cinyiruan, Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Lokasinya di bekas perkebunan kina. Perkebunan ini dulunya dikembangkan oleh Frans Wilhelm Junghuhn.
Siapakah Frans Wilhelm Junghuhn? Frans Wilhelm Junghuhn adalah seorang doktor, botanis, naturalis Jerman pada masa Hindia Belanda.
Junghuhn berjasa sebagai peneliti Pulau Jawa dari sudut pandang ilmu bumi, geologi, dan vulkanologi.
Menurut catatan sejarah, tanaman kina pertama kali dibawa ke Pulau Jawa melalui kiriman kebun percobaan Leiden, Belanda.
Pada 1852 bibit pohon kina tersebut dibawa ke Pulau Jawa.
Sabda Desa Edupark merupakan wahana wisata alam yang menyajikan tanaman langka, rumah-rumah peninggalan kolonial Belanda, dan bumi perkemahan di puncak bukit.
Destinasi wisata Sabda Desa Edupark menyuguhkan view pangalengan yang sangat indah kala pagi, sore, dan malam hari.
Sabda Desa Edupark Dilengkapi Perpustakaan
Sabda Desa Edupark pun dilengkapi perpustakaan. Perpustakaan tersebut diresmikan Wakil Bupati (Wabup) Sahrul Gunawan, Rabu, 15 Desember 2021.
Menurut Wabup, kehadiran perpustakaan di kawasan edupark dapat menjadi sarana untuk menyebarkan gerakan literasi yang asik kepada masyarakat Kabupaten Bandung.
“Di sini masyarakat dapat memanfaatkan taman edukasi sebagai tempat pendidikan sekaligus sarana hiburan dan tempat rekreasi keluarga,” ucap wabup.
Keberadaan perpustakaan, lanjut Sahrul, merupakan komitmen pemerintah daerah untuk memerangi kebodohan.
Hal itu selaras dengan salah-satunya visi pembangunan Pemkab Bandung yakni terwujudnya masyarakat yang edukatif.
“Ini juga merupakan perwujudan dari misi ke dua, yaitu menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata,” jelasnya.
Wabup Sahrul juga berharap, taman edukasi tersebut dapat terus dikembangkan di daerah lainnya. Dengan begitu, tambah wabup, akan tercipta ruang terbuka hijau (RTH) sekaligus ruang bermain ramah anak.
“Kami sangat berharap masyarakat dapat menjaga dan merawat edupark ini dengan baik. Sekali lagi, tempat ini bisa menjadi sarana literasi yang asik, juga ajang pengembangan dan pembinaaan perpustakaan untuk membangun masyarakat bandung bedas,” pungkasnya. (www.instagram.com/bandungkab.go.id)
VIDEO IKLAN