SDN Centeh adalah salah satu sekolah di Bandung yang menempati gedung buatan orang Belanda. Hal itu terbukti dalam dua buah plakat yang tertempel berhadapan di dinding sebuah lorong di bangunan tersebut.
Dalam laman komunitasaleut.com, dijelaskan Arthur Chatelin, Kepala Departemen IEV Bandung bersama koleganya (O. Tissing dan Th. B. Th. Van de Laar) menggagas pembangunan kompleks “Kweekschool met Leerschool” pada 11 Mei 1922.
Batu pertama bangunan ini diletakkan oleh anak perempuan France Jeanne Aloysa setahun setelahnya, 19 Mei 1923. Arsitek bangunan ini adalah JCA Reuneker dibantu oleh Beck dan Van De Laar sebagai ahli konstruksinya. Bangunan selesai dikerjakan pada 11 Mei 1923.
Gedung ini dibangun untuk sekolah anak-anak Indo-Eropa, yang merupakan kelompok terpisah dari kalangan Eropa dan Pribumi. Sekolah ini pun sempat menjadi tempat praktik para lulusan Kweekschool atau yang sering dikenal Sekolah Radja di Jalan Meredeka. Bangunan Sekolah Radja sekarang digunakan sebagai Mapolrestabes Bandung.
Pada 1945 atau 1946 setelah Belanda hengkang, bangunan ini dijadikan sekolah komunitas Tionghoa di Bandung dan sempat dijadikan rumah sakit. SDN Centeh sendiri berdiri pada 1962 sesuai surat keterangan yang dimiliki pihak sekolah. Sekolah itu terbagi dalam 6 sekolah, yaitu SDN Centeh 1,2,3,4,5,6.
SDN Centeh, Toiletnya Berkelas Bintang Tiga
Pada 2014, SDN Centeh menjadi sekolah percontohan toilet sekelas bintang tiga. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meresmikannya pada Kamis (7/8/2014). Di sekolah tersebut ada 10 toilet juara.
Pada 2016 gedung sekolah ini termasuk dalam bagian 16 aset bekas milik asing dan Tionghoa yang diserahkan Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat kepada Pemerintah Kota Bandung.
Nama SDN Centeh diambil dari nama jalan di sana yang bernama Jalan Centeh. Centeh sendiri merupakan tetumbuhan liar merambat sering dijadikan pagar. Di kawasan tersebut nama-nama jalannya merupakan nama-nama bunga sepatu. Kawasan ini berada dekat Jalan Ahmad Yani dana Malabar. Tak jauh dari Stasiun Cikudapateuh. *
Sumber: info.pikiran-rakyat.com