KABAR gembira bagi yang menyukai olahraga digital motosport. Kini, di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No.12, Kota Bandung, terdapat penyewaan SIM Racing atau simulator.
Penyewaan SIM Racing atau simulator di Bandung masih jarang. Konon, penyewaan ini merupakan satu-satunya di Kota Bandung. Namanya RACEPACK.SIM.
Pengelolanya menyediakan dua simulator seharga Rp 30 juta. Sebelum menggunakan simulator tersebut, penyewa bisa membeli kis (kartu izin star) di kasir Lalune Coffee and Luncheonette.
Penyewa harus membayar Rp 30.000 untuk 20 menit. Harga tersebut masih dalam rangka promo. Jika penyewa ingin bermain selama 40 menit berarti harus membeli dua kis.
Harga penyewaan simulator bisa naik setelah masa promo habis. Kemungkinan kenaikannya berada di kisaran Rp 10.000.
Pebalap yang menggunakan simulator ini bisa menjelajahi sirkuit-sirkuit yang ada di dunia. Begitu juga kendaraannya, pebalap bisa memilih kendaraan kesukaannya. Yang paling mengasyikkan adalah pebalap bisa men-seting kendaraan agar mumpuni saat balapan.
Di hadapan pebalap terdapat televisi 40 inci untuk monitor. Layaknya sebuah mobil, terdapat setir yang bisa bergetar ketika terjadi tabrakan atau ada benturan. Adapun joknya benar-benar jok mobil bermerek terkenal.
Sim Racing di Hegarmanah Gunakan Assetto Corsa
Adapun aplikasi yang digunakan adalah Assetto Corsa. Asseto Corsa ini dianggap salah satu aplikasi sim racing yang realistis. Aplikasi ini dikembangkan oleh KUNOS-Simulazioni Srl, sebuah perusahaan pengembang dari Italia.
“Itu asyiknya bermain simulator karena kita bisa men-seting kendaraan layaknya mobil beneran. Jadi pemainnya harus hafal mobil,” kata kata Erwin Lewi (50), Kepala Divisi Digital Motosport Pengprov Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat, di Lalune Coffee and Luncheonette, Jalan Hegarmanah No.12, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020).
Ke depan, Faza akan mengembangkan usaha ini dengan menyimpan simulator di tempat pencucian mobil. Jadi, katanya, konsumen sambil menunggu mobilnya dicucui bisa menyewa simulatornya.
Faza membuka usaha ini karena hobi bermain gim motor. Kemudian, Faza iseng-iseng mencari alatnya di internet. Akhirnya ketagihan bermain balapan.
“Saya jadi mikir. Kalau misalnya beli simulatornya, kan, mahal. Tapi sebenarnya banyak orang yang suka main. Jadi kepikiran saya ngemodal membeli alatnya, kemudian disewakan,” kata Faza dikutip dari Tribun Jabar.