Status KLB Keracunan Massal di Bandung Barat Dihentikan, Prabowo akan Panggil Kepala BGN dan Pejabat Terkait

SERBA BANDUNG – Kondisi korban keracunan massal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini berangsur membaik. Status Kejadian Luar Biasa (KLB) secara resmi dihentikan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.
Dari kasus keracunan massal yang terjadi pada Senin (23/9) dan Rabu (25/9) lalu, hingga Sabtu (27/9), jumlah total kasus mencapai 1.315 orang.
Dari jumlah tersebut, 1.241 orang telah dinyatakan pulih dan kembali ke rumah, sementara 74 orang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan, sekarang para korban menunjukkan perkembangan kesembuhan8 yang baik.
Penghentian kasus KLB, mempertimbangkan hasil analisis epidemiologi, penghentian distribusi makanan dari dapur yang diduga bermasalah, langkah penanggulangan yang telah dilakukan, tingginya angka kesembuhan pasien, serta tidak adanya penambahan kasus baru.
Baca juga: Polda Jabar Lakukan Penyelidikan untuk Identifikasi Penyebab Keracunan Massal di Cipongkor
Pemkab Bandung Barat, melalui rilisnya, Sabtu, 27 September 2025, menyampaikan bahwa saat ini fokus utama memastikan seluruh pasien pulih sepenuhnya dan dapat segera kembali beraktivitas bersama keluarga.
Presiden Prabowo akan Panggil Kepala BGN dan Pejabat Terkait
Sepulang bertugas dari luar negeri, Presiden Prabowo mengaku akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan pejabat terkait untuk membahas persoalan tersebut.
“Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan berapa pejabat, kita akan diskusikan,” kata Prabowo di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 27 September 2025.
“Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal, tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” kata Prabowo.
Baca juga: Pemprov Jabar akan Lakukan Evaluasi Seluruh Stake Holder Program MBG
Pada kesempatan itu, Prabowo mewanti-wanti jangan sampai ada politisasi atau mengadu domba masalah tersebut dengan program MBG. Tujuan MBG untuk membantu anak-anak yang kesulitan makan.
“Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi, tujuan Makan Bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan,” terangnya.
“Mungkin kita kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan sekian juta pasti ada hambatan, rintangan, ini kita atasi,” tegasnya.***