Ingin berkunjung ke taman labirin di Bandung? Ini adalah taman yang masih baru. Peluncurannya pada September 2016. Pengunjungnya sudah banyak. Mereka berfoto di jalur yang berliku di antara hamparan tanaman hijau. Taman labirin di Bandung mulai populer setelah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunduhnya di akun instagram miliknya.
Taman labirin di Bandung ini melengkapi taman-taman yang telah ada. Di Balai Kota sendiri sudah berdiri Taman Balai Kota dan Taman Sungai Cikapundung. Tempat ini telah menjadi favorit warga Bandung dan pelancong dari luar kota.
Di taman labirin di Bandung ini sesuai namanya terdapat jalur berliku berlantai granit. Ukuran jalnnya setengah meter dan melingkari dua pohon trembesi yang telah tumbuh sejak lama. Taman labirin ini memiliki empat jalan keluar yang harus dicari oleh pengunjung.
Di jalur yang berliku itu pengunjung bisa menikmati kesejukan di taman itu sambil berjalan. Sebagian besar pengunjung sengaja datang ke taman tersebut untuk berselfie berlatar belakang tamanan landep yang menghijau.
“Ini konsepnya taman aktif. Jadi masyarakat tidak hanya melihat keindahan taman saja tetapi dapat masuk dari empat sisinya melalui labirin-labirin,” ujar Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan (Bagumpal) Pemkot Bandung Dadang Dharmawan seperti dikutip dari Merdeka Bandung, Senin (12/9).
Taman Labirin di Bandung Dekat Patung Merpati
Taman labirin di Bandung ini berdiri di taman patung merpati di Balai Kota. Patung merpati yang berdiri pada 2000-an ini masih tetap ada di tempat yang sekarang lebih ditinggikan dari tempat semula.
Kisah berdiri sepasang merpati ditulis oleh kisuta.com. Dalam laman itu disebutkan karena di sana pernah dilepas 800 ekor merpati. Pada awal 1990-an burung-burung ini menjadi teman pegawai negeri sipil (PNS) yang berkantor di Balai Kota. Pada masa kepemimpinan Wali Kota Ateng Wahyudi burung-burung ini sengaja dipelihara untuk meramaikan suasana Balai Kota.
Sekitar 1992, burung-burung tersebut masih menghuni Balai Kota dan juga Taman Dewi Sartika. Menjelang 1993, burung-burung tersebut menghilang. Pada 2000-an hingga sekarang yang tersisa hanya dua patung sepasang merpati yang masih berdiri kokoh yang menghadap Balai Kota. *