FIFA Jatuhkan Sanksi Denda Lebih Rp400 juta dan Kurangi 15 % Kuota Penonton untuk Indonesia

SERBA BANDUNG – FIFA menjatuhkan dua hukuman untuk Indonesia. Pertama, PSSI mendapat sanksi denda lebih dari Rp400 juta. Hukuman kedua, PSSI harus mengurangi 15 persen kuota penonton untuk laga Timnas Indonesia berikutnya.
Dua hukuman itu didapat Indonesia setelah sebagian suporter melakukan tindakan diskriminatif saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 ketika melawan Bahrain, 25 Maret lalu.
“Berdasarkan laporan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter Indonesia paling aktif di tribune utara dan selatan. Peristiwa insiden terjadi di sektor 19 pada menit ke-80. Sekitar 200 suporter tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia, ‘Bahrain blablabla’, hukuman FIFA untuk Indonesia merupakan hal yang berat untuk diterima,” kata Arya dalam keterangan resmi, Minggu 11 Mei 2025, dilansir dari Instagram @infobolaindonesia01.
Baca juga: Yance dan Yakob Sayuri Laporkan Enam Akun Pemilik Instagram Terduga Pelaku Rasis
Arya mengatakan, selain menjatuhkan dua hukuman untuk Indonesia, FIFA juga meminta PSSI untuk membuat rencana komprehensif untuk mengatasi tindakan diskriminatif di sepak bola Indonesia.
“FIFA juga meminta PSSI untuk membuat planning, rencana komprehensif melawan tindakan diskriminasi di sepak bola Indonesia,” ucap Arya.
Arya berharap PSSI mendapat dukungan semua pihak, terutama suporter, untuk membenahi masalah yang ada.
“Jadi tidak boleh ada ujaran kebencian, tidak boleh ada rasisme, tidak boleh ada xenophobia. Ini pembelajaran bagi kita semua, jelas merugikan kita semua, tapi kita harus tanggung bersama-sama semua. Ke depan kita harus mulai melakukan langkah-langkah literasi dan pendidikan-pendidikan ke suporter, untuk tidak melakukan hal-hal yang berhubungan dengan diskriminasi,” ujarnya.
Baca juga: Presiden FIFA: Indonesia Sebelas Negara Pertama Resmikan Mini Pitch FIFA Arena
Meski demikian, FIFA memberikan ruang alternatif, boleh saja 15 persen itu diberikan tapi kepada komunitas antidiskriminasi atau komunitas khusus seperti keluarga, pelajar, atau perempuan,” terang Arya. Dilansir dari Instagram @futboll.indonesiaa.
“Ini adalah hal yang berat yang kita terima karena FIFA itu memiliki prinsip, kesetaraan, kemanusiaan, dan saling menghargai jadi tidak boleh ada hate speech, ujaran kebencian, tidak boleh ada rasisme, xenophobia dan lain-lain. Ini merugikan kita semua. Kita harus tanggung bersama semua. Ke depan kita harus lakukan langkah literasi dan pendidikan agar tidak melakukan hal-hal diskriminasi,” ucapnya.
Laga kandang Timnas Indonesia selanjutnya adalah akan menjamu China di Stadion GBK, 5 Juni mendatang, pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.***