Bank BTPN di Dago, Memancarkan Pembacaan Teks Proklamasi

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)  mendapat penghargaan khusus dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Penghargaan UNESCO Asia-Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation kategori Honourable Mention ini diberikan pada Bank BTPN yang bersinergi dengan arsitek ternama, Budi Lim, dalam upaya merestorasi De Driekleur, salah satu cagar budaya di Kota Bandung.

Dalam undangan yang diterima media, Senin (20/4/2015), Wulan Palupi, Corporate Communications BTPN, menyebutkan restorasi De Driekleur dinilai berhasil mengembalikan integritas nilai warisan sejarah bangunan tersebut seperti sediakala, sehingga bangunan ini dapat terus menjadi bagian dari warisan arsitektur modern di Indonesia.

Sebelumnya Bank BTPN juga mendapat Heritage Award tahun 2011 karena dianggap berhasil melestarikan De Driekleur. Penghargaan tersebut juga diberikan pada perusaahan atau orang yang telah berhasil melestarikan 24 bangunan bersejarah.

Gedung yang  berada di pertigaan Jalan Ir H Juanda (Dago)  dan Jalan Sultan Agung ini terdaftar pada Hasil Inventarisasi Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage) Tahun 1997.   Selain itu tercantum dalam daftar 99 bangunan cagar budaya di Kota Bandung, pada lampiran perda No. 19 tahun 2009.

Gedung De Driekleur BTPN Bandung | Foto youtube.com

Dalam laman geocaching.com disebutkan Gedung De DrieKleur dibangun pada 1938 berdasarkan rancangan arsitek Belanda A.F. Albers. Bangunan ini banyak dipengaruhi oleh aliran Nieuw Bouwen, gaya arsitektur yang berkembang di Hindia Belanda pada akhir tahun 1930 yang memperlihatkan garis-garis stream line.

Menurut laman geocaching.com gaya ini mengutamakan kesederhanan tanpa banyak ornamen dekoratif. Tampak bahwa pengutamaan kesederhanan ini menunjukkan perbedaannya dari gaya art deco, yang menonjolkan unsur dekoratif.

Bank BTPN Memiliki Gedung Tersebut pada 2006

BTPN memiliki gedung tersebut pada 2006. Gedung ini berdasarkan kajian BTPN berada di tempat strategis untuk lokasi sebuah cabang. Selain itu gedung ini pun memiliki gaya art deco. “Gedung ini sedikit dari gedung art deco yang digunakan untuk tempat tinggal,”  kata Ongki Wanadjati Dana, Wakil Dirut BTPN dalam sebuah wawancara dalam video berjudul “Unesco, Asia-Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation” yang diunggah ke laman youtube oleh akun Jim Ged pada 19 Jan 2015.

Menurut Ongki gedung ini juga pernah menjadi Kantor Berita Jepang Domei. Dari sinilah pembacaan tesk Proklamasi Kemerdekaan RI oleh Soekarno-Hatta disebarkan ke selutruh dunia. “Studionya ada di gedung ini,” kata Ongki.

Pada 2007 BTPN merestorasi gedung tersebut agar berfungsi sebagai cabang bank, tapi juga tidak menghilangkan gaya lama gedung tersebut. Di bagian depan interior tidak diubah. “Sedangkan di bagian belakang interiornya disesuaikan standard BTPN Sinaya yang bernuansa bambu,” kata Ongki. *

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *