Farhan Ungkap Investigasi Indikasi Dugaan Pungli SPMB dengan Jumlah Cukup Signifikan!

SERBA BANDUNG – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengungkapkan terkait investigasi penyelenggaraan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang dulu dikenal dengam PPDB, diduga ada tindakan pungutan liar (Pungli) dengan jumlah cukup signifikan.
“Saat ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum bisa dibocorkan nama sekolah maupun pihak-pihak yang terlibat. Kita belum bisa buka detailnya karena ini sedang berjalan. Tapi jumlahnya cukup signifikan,” kata Farhan
di Balai Kota Bandung, Senin 10 Juni 2025. Dilansir dari laman resmi Humas Kota Bandung.
Wali Kota menyebut nilai pungli yang terindikasi berada pada kisaran Rp5 juta hingga Rp8 juta per kursi.
Farhan mengingatkan bahwa pelaku praktik pungli dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB), akan ditindak tegas dan diproses pidana siapa pun yang terlibat, baik pemberi maupun penerima suap.
“Kalau baru indikasi, maka akan diberi peringatan keras dan sanksi administrasi berat. Tapi kalau sudah terbukti ada transaksi, langsung proses pidana,” kata Farhan.
Ia mengimbau para orang tua murid untuk tidak tergoda memberi uang kepada oknum yang mengaku bisa meloloskan anak ke sekolah tujuan.
Menurutnya, semua proses pendidikan harus bebas dari praktik-praktik korupsi. Untuk itu Ia mengingatkan para orang tua murid, untuk tidak tergoda memberi uang kepada oknum yang mengaku bisa meloloskan anak ke sekolah tujuan.
“Yang pidana itu bukan hanya yang menerima, tapi juga yang memberi. Jadi orang tua jangan pernah coba-coba,” ujarnya.
Pemkot Bandung terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan proses ini berjalan adil dan transparan.
“Kami tidak ingin ada yang merasa dilindungi atau diperlakukan istimewa,” tegasnya.
Ia mengaku prihatin atas maraknya modus calo pendidikan yang kembali muncul setiap musim penerimaan siswa baru.
Dirinya berharap masyarakat turut menjadi pengawas dan melapor jika melihat atau mengalami pungli.
“Kita ingin memastikan akses pendidikan di Bandung ini bersih, adil, dan berpihak pada anak-anak, bukan pada uang,” tandasnya.***