Presiden Prabowo Menegaskan Lebih Baik Mati Daripada Dijajah Kembali!

SERBA BANDUNG – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa kita perang hanya kalau terpaksa, kita punya ajaran daripada nenek moyang kita. Lebih baik kita mati, daripada dijajah kembali.
Hal itu dikatakan Prabowo, saat membuka secara resmi Indo Defence 2025 Expo & Forum, yang digelar di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu 11 Juni 2025.
Pada kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kekuatan pertahanan sebagai salah satu penjamin keselamatan bangsa.
Keselamatan suatu bangsa harus dijamin oleh pertahanan suatu bangsa. Tidak ada bangsa yang waras yang menghendaki perang. Tapi sejarah manusia mengajarkan bahwa suatu bangsa yang tidak mau investasi terhadap pertahanannya sendiri biasanya kedaulatannya dirampas, biasanya kemerdekaannya dirampas, biasanya bangsa itu menjadi bangsa budak,” kata Prabowo.
Baca juga: Bantuan Sembako dan Program Keluarga Harapan Ditengarai 45 Persen Tidak Tepat Sasaran!
“Bangsa Indonesia dari awal mengatakan bahwa bangsa Indonesia cinta damai. Tapi bangsa Indonesia lebih cinta kemerdekaan,” ujarnya.
Dalam konteks geopolitik, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki ambisi untuk menjadi kekuatan militer global. Oleh sebab itu, Indonesia memilih jalur nonblok dan netralitas sebagai kebijakan utama luar negeri.
“Kita ingin menjadi tetangga yang baik dengan semua tetangga kita, tetangga langsung, menengah, dan bahkan tetangga dari jauh,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo pun mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama dalam menciptakan kemakmuran dan perdamaian global. Presiden Prabowo menekankan bahwa perang adalah pilihan terakhir bangsa Indonesia, namun bila terpaksa, bangsa Indonesia tidak akan mundur.
“Kita selalu mengormati tamu, saking terlalu hormat kepada tamu, ada tamu yang ratusan tahun tidak mau pergi, ya terpaksa kita bertempur,” tegasnya.
Kehadiran Presiden Prabowo disambut meriah oleh barisan kehormatan yang terdiri atas 1.500 siswa, drumben, hingga kadet dari Universitas Pertahanan.

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan peluncuran kendaraan listrik taktis terbaru produksi PT Pindad, yakni MV3-EV “PANDU”, dalam ajang Indo Defence 2025 Expo & Forum./presidenri.go.id
Baca juga: Kemenkes Keluarkan Surat Edaran tentang Peningkatan Kasus COVID-19
Sementara itu dalam laporannya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan bahwa Indo Defence 2025 Expo & Forum mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability” dan akan digelar selama empat hari mulai tanggal 11-14 Juni 2025 mendatang.
“Diikuti oleh 1.180 peserta eksibisi, dengan konfirmasi kehadiran dari 42 negara sahabat melalui 659 perusahaan asing dan 521 produsen di dalam negeri,” kata Sjafrie.
Sebagai simbol peresmian pembukaan Indo Defence 2025 Expo & Forum, Presiden Prabowo melakukan pemindaian telapak tangan (hand scanning) di layar digital. Momen tersebut disambut tepuk tangan meriah dari para peserta, delegasi asing, pelaku industri, serta tamu undangan yang hadir dari berbagai penjuru dunia.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno, para pimpinan lembaga negara, para menteri kabinet Merah Putih, serta para delegasi dari negara-negara sahabat.***