PSSI Luncurkan Garuda Academy untuk Cetak Pemimpin Muda Sepak Bola Indonesia

SERBA BANDUNG – Ketua Umum PSSI Erick Thohir resmikan program Garuda Academy pada Selasa (6/6) di Mandiri University Daan Mogot, Jakarta.

Garuda Academy adalah program pendidikan serta pengembangan manajemen sepak bola yang diluncurkan PSSI untuk mendorong profesionalisme dan memperkuat fondasi industri olahraga nasional.

Pada peresmian yang dihadiri oleh perwakilan FIFA ini, Erick Thohir menyatakan transformasi sepak bola Indonesia harus melampaui jauh dari sekadar kompetisi di lapangan sepak bola. Namun dibutuhkan leadership baru untuk melanjutkan transformasi dan bangun ekosistem sepakbola berkelanjutan.

Pembukaan Garuda Academy, menurut Erick menjadi insiatif yang tidak hanya baru, tapi juga komitmen kuat PSSI untuk membangun ekosistem sepak bola yang berkelanjutan di Indonesia, terutama dalam tata kelola dan manajemen olahraga paling populer di dunia ini.

“Inilah momen terbaik kolaborasi antara FIFA dan PSSI. Setelah saya meresmikan FIFA Arena sebagai sarana untuk menyalurkan antusiasme sepakbola bagi anak-anak melalui sekolah, kini giliran program perdana Garuda Academy yang juga didukung FIFA bersama AFC resmi dibuka,” kata Erick.

Baca juga: Yance dan Yakob Sayuri Laporkan Enam Akun Pemilik Instagram Terduga Pelaku Rasis

“Artinya, usaha PSSI untuk terus memajukan dan mentransformasi sepakbola tidak akan berhenti karena FIFA dan AFC hadir bersama kita,” ujarnya menambahkan.

Erick menyebut, antusiasme masyarakat Indonesia yang 75% mencintai sepak bola harus diimbangi dengan keberadaan sumber daya manusia yang memahami manajemen, tata kelola, dan operasional di bidang olahraga, khususnya sepakbola.

Garuda Academy, lanjut Erick, ditujukan untuk membentuk karakter dan kapabilitas manusianya agar mereka bisa bangun sports management di Indonesia.

Pendaftaran Program Garuda Academy dimulai pada 19-24 April lalu, yang diikuti 300 pendaftar. Namun melalui seleksi yang ketat akhirnya terpilih 105 peserta.

Peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk profesional muda di bidang olahraga dan lulusan baru dari universitas ternama. Tiga pesepakbola dan pernah membela timnas Indonesia yakni Greg Nwokolo, Yanto Basna, dan Rony Beroperay juga ikut di program ini.

Selama program berlangsung, peserta akan mengikuti pelatihan intensif yang terdiri atas lima tahap dimulai dari CORE 1.0 hingga CORE 5.0. Masing-masing tahapan dirancang untuk mengasah keterampilan manajerial dari level dasar hingga lanjutan.

Kurikulum yang disiapkan mencakup pemahaman tentang struktur manajemen sepak bola, perencanaan pertandingan, pemasaran, manajemen keuangan, serta strategi kepemimpinan dalam organisasi olahraga.

Peserta yang menunjukkan performa terbaik berkesempatan menempuh CORE 5.0 yang merupakan tahapan lanjutan dengan dukungan beasiswa penuh dari LPDP.

Baca juga: Presiden FIFA: Indonesia Sebelas Negara Pertama Resmikan Mini Pitch FIFA Arena

Dalam tahap ini, mereka akan menjalani pendidikan master di bidang Manajemen Olahraga, baik melalui program FIFA Master maupun universitas terkemuka di Amerika Serikat atau Eropa.

Dalam pelatihan ini, pendekatan yang digunakan bersifat menyeluruh, baik secara teori maupun praktik. Para peserta akan dibimbing oleh instruktur lokal dan internasional yang berpengalaman di bidang olahraga dan manajemen.

Dengan model pembelajaran komprehensif, peserta diharapkan mampu merumuskan kebijakan strategis, memahami dinamika organisasi olahraga, hingga mengelola event skala besar seperti liga nasional dan turnamen internasional.

Di batch pertama Garuda Academy yang diikuti 105 peserta akan dilakukan seleksi ketat secara bertahap oleh FIFA dan AFC, hingga akhirnya mengerucut pada lima finalis yang akan diseleksi lagi untuk dipilih melanjutkan beasiswa ke FIFA Master atau universitas terkemuka di Amerika hingga Eropa. Yang merupakan tahap pendidikan tertinggi di module FIFA dalam bidang sport management.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *